Siapa sangka, proses memodifikasi ini didasari rasa sayangnya terhadap motor ini. “Awalnya mau menjual motor ini. Karena tampilan Thunder standar itu kurang menarik. Tapi, lama berpikir, sayang juga untuk menjualnya. Akhirnya dimodifikasi saja,” bilang Ega yang tinggal di Jl. Karya, Gg. Wakaf, Medan, Sumatera Utara.
Untuk mengubahnya, cowok 25 tahun ini meminta bantuan rumah modifikasi Memoc. Sasis dan lengan ayun harus diubah. “Khusus untuk swing arm, modifikator mesti mengganti dan membuatnya.Agar ukuran ban yang lebarnya 150 mm bisa masuk. Ubahan di lengan ayun ini sekaligus untuk menempatkan monosok variasi juga,” kata Ega.
Untuk menambah kenyamanan berkendara dan gaya, suspensi standar depan diganti dengan upside down aftermarket. Dipadu dengan rem depan dari Yamaha RX-King.
Tangki asli Thunder yang model rata kurang sesuai jika mengaplikasi aliran Jap’s style. Ia lantas menggunakan tangki Suzuki TS125 yang dipasang agak mendongak untuk memberi kesan jantan. Lho?
Namun ada satu yang mungkin bisa jadi masukan buat Ega. Jarak antara roda belakang dan jok terlalu lebar. Banyak ruang kosong yang bisa dimanfaatkan. Misalnya, dengan penempatan knalpot kolong atau menambah sepatbor belakang, pasti jauh lebih bagus.
Tapi, dengan tampilan macam ini, sudah cukup alasa untuk tidak menjual motor ini. Malah, kini makin sayang. Apalagi bisa menemani Ega dalam perjalanan Medan-Brastagi tanpa hambatan.(motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 120/60-17
Ban belakang : Swallow 150/60-17
Lampu belakang : RX-King
Lampu depan : Vespa
Jok : Hand made
Pelek : TK 17 inci
Editor | : | billy |
KOMENTAR