Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Suzuki Skywave, Bore Up 206 cc Buat Kerja

billy - Kamis, 19 Mei 2011 | 13:30 WIB
Suzuki Skywave, Bore Up 206 cc Buat Kerja
Suzuki Skywave, Bore Up 206 cc Buat Kerja

 
Suzuki Skywave milik Hendra dari Poris Paradis, Tangerang ini termasuk extreme. “Meski dipakai untuk kerja, namun kapasitas silinder sudah buncit,” jelas importir lampu sorot dari  LTC Glodok, Kota, Jakarta Barat.

Awalnya hanya bore up menggunakan piston Honda Tiger diameter 63,5 mm merek TKRJ. “Namun dirasa masih kurang enak. Akhirnya coba naik stroke,” buka Zainudin alias Bang Jay dari Eka Jaya Motor (EJM).

Bang Jay menaikkan stroke 10 mm. Namun pengin tampilan luar mesin masih standar. “Agar tidak tambah paking silinder, dibarengi dengan penerapan setang piston yang lebih pendek,” jelas mekanik dari Poris Paradis, Tangerang ini.

Setang piston yang digunakan milik Suzuki Smash. “Namun agar piston tidak metok kepala silinder, kepala piston dicukur sekitar 1 mm,” ucap mekanik asli tanah Melayu Deli, Medan ini.

Di soal pemasangan piston Tiger dipastikan tidak masuk ke setang piston Smash. Solusinya lubang di setang piston dibesarkan. Jadi 15 mm supaya masuk dan pas.

Ilustrasi. Suzuki Skywave seharga Rp 50 juta
IG@gila_suzuki
Ilustrasi. Suzuki Skywave seharga Rp 50 juta
Kini kapasitas silinder bisa dihitung. Dari diameter piston 63,5 mm dibarengi dengan stroke 65,2 mm. Jadinya menghasilkan volume silinder 206,4 cc.

Setelah kapasitas silinder buncit, tinggal suplai gas bakar diperbesar.  Kepala silinder dimodifikasi agar bisa dipasangi klep EE yang diameter klep in 31 mm dan buang 25,5 mm.

Bagi Bang Jay, pasang klep gede pekerjaan mudah. Maklum kini dia spesialis pasang klep gambot untuk balap resmi dan juga liaran atau balap liar.

Suplai gas bakar juga tidak mengandalkan karburator standar. Melainkan sudah diganti dengan yang skep ditarik langsung kabel. Karburator yang dipakai Mikuni kotak 24 mm. “Dibarengi dengan penggunaan pilot-jet 30 dan main-jet 160,” ucap mekanik balap kawakan ini.

Namun akibat bore up dan stroke up itu, dinamo standar tidak bisa dipakai lagi. Solusinya menggunakan merek LHK untuk Mio. Tapi, kudu  dimodifikasi ulang.

 
Karena beda posisi pemasangan. Dampak dari  itu, arah putaran dinamo jadi terbalik. Untuk itu terpakas harus modifikasi posisi kabel.  
 DATA MODIFIKASI
Knalpot : Dibobok
Kem : Kawahara
Pen stroke : LHK
Eka Jaya: (021) 557-038-14

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa