Misalnya Ninja putih milik Frendy Budiman dari Cirebon. Buntutnya meniru Ducati 1098. "Jadi lebih sporty dengan buntut seperti ini," yakin Frendy.
"Konsepnya simpel," kata Lusep Sugiharto dari IQ Modification (IQM) yang menggarap motor ini. Menurut Lusep, buntut seperti ini memang membuat Ninja jadi sedikit lebih gambot, tapi tetap pas.
Pada sektor belakang ini, Lusep cukup jeli memilih lampu yang mengisi wilayah belakang. "Pakai punya Megelli untuk menyesuaikan bentuk bodi sehingga jadi tetap harmonis," kata modifikator berkacamata ini.
Hal yang sama juga terjadi pada Ninja milik Yoyon from Purwokerto. Ubahan yang dilakukan membentuk buntutnya lengkap dengan stop lamp gaya baru. "Konsepnya sporty tapi simpel," kata Galih Kirun dari bengkel Garasi 89.
Lampu rem menggunakan LED dengan sein terpisah. "Undertail masih tetap mengikuti lekukan bodi orisinal. Sehingga bisa lebih rapi di sambungan bodi," tambah Kirun yang bukan pelawak ini.
"Cuma harus memperhatikan komposisi bahan fiberglass. Sebab gak boleh terlalu tebal agar undertail tidak terlihat menggantung. Namun kalau terlalu tipis risikonya bahaya bisa pecah jika terkena batu. Makanya komposisi harus pas," tegas modifikator kurus ini.
Bukan begitu?
Kompak Pakai Kondom
Bukan karena takut tertular HIV, kedua builder ini sama-sama juga doyan pakai kondom. Jangan dulu berfikiran negatif karena yang dimaksud di sini adalah kondom tangki.
Tangki memang menjadi bagian penting untuk motor sport. "Apalagi buat yang ubah bentuk buntut, harus dilakukan penyesuaian di tangki supaya harmonis antara depan dan belakang," cerita Lusep.
"Untuk tangki menggunakan kondom dan model yang juga tetap mengacu pada tongkrongan Ducati," tambah pria yang punya segudang mimpi ini.
Sementara Kirun juga ikutan aplikasi kondom di Ninja biru rombakannya. "Supaya terlihat kekar karena ada guratan baru seolah otot," bebernya.
Untuk yang ogah repot, cara yang diterapkan di kedua Ninja ini boleh juga ditiru!
Editor | : | billy |
KOMENTAR