Tiap pacuan, butuh peran pelumas. Termasuk juga motor matik yang tidak aplikasi rantai sebagai penerus daya dari engine ke roda belakang.
Selain butuh pelumas atau oli, skubek juga butuh gemuk. Biar lebih paham soal pelumasan di motor matik, kita bedah apa yang dibutuhkan setiap komponen sesuai peruntukan. Hayukk....
Laher Komstir
Sama seperti laher roda, komstir juga dilengkapi bantalan peluru. Untuk itu, dibutuhkan peran gemuk agar bantalan itu bisa berputar lancar. Tapi tidak seperti laher roda yang perputarannya cepat dan terus-menerus. Buat laher komstir, bisa cukup gunakan tipe normal grease. Sebab, suhu yang diciptakan tidak seekstrem laher roda. Karena putarannya juga tidak terlalu sering.
Laher komstir (kiri). Gigi spidometer(kanan)
Menjadi bagian di roda depan. Gigi spidometer atau biasa disebut gigi nanas tidak terlepas peran gemuk. Gesekan yang tercipta antara gigi nanas dengan kabel spidometer butuh pelumasan demi mencegah friksi berlebih. Tapi, buat di bagian ini, tidak pelu aplikasi gemuk tipe hi-temp. Bisa gunakan normal grease. Karena biasanya gigi nanas dibuat dari plastik yang tidak menghantar panas.
Seputar CVT
CVT juga membutuhkan peran pelumas, meski sifatnya bagian CVT haram dari debu, oli dan air. Pilih grase yang tahan terhadap temperatur tinggi. Karena pergerakannya dominan dan juga ditambah suhu mesin.
"Jika grease biasa, pasti akan lebih cepat kering karena mudah menguap atau cair,” ungkap Slamet, Instruktur Yamaha Engineering School (YES). Tentu, jika mencair dan terkena belt akan bikin selip. Fungsi gemuk di bagian CVT, memang untuk melumasi sil di rumah roller (primary) dan secondary sheave (pen dan laher). Khusus Yamaha ada grease khusus.
Cvt(kiri). Belt (kanan)
Sebenarnya, belt yang menggantikan fungsi rantai juga butuh pelumasan. Tapi, sifatnya bukan seperti dilumuri oli. Kalau itu sih bahaya, cuy. Malah bisa bikin selip akseleras. Motor sudah berteriak, lari tak ada.
Belt membutuhkan cairan khusus yang disebut belt dressing. Cairan ini berfungsi untuk membersihkan sabuk itu dari kotoran. Bisa diandalkan ketika belt atau bagian CVT kemasukan air akibat terendam banjir. “Bisa juga dibersihkan pakai alkohol. Tapi, kalau memang ingin tetap menggunakan belt dressing, sebaiknya cari yang minim kandungan oli,” wanti Slamet.
Grip Gas
Jangan sepelakan fungsi grip gas. Tanpa pelumasan yang memadai, kinerja perputaran kabel gas bisa saja menjadi berat. Malah, lebih parahnya kabel atau grip gas itu ogah berbalik ke posisi menutup seperti semula.
Selain kabel gas yang dilumuri grease, handel grip gas juga. Cukup gunakan gemuk biasa atau normal grease. Sebab lagi-lagi, bagian part ini tidak memiliki suhu yang panas karena dibuat dari bahan plastik. Proses pelumasan lebih mencegah kabel dan grip gas dari friksi berlebih juga kotoran.
Grip gas(kiri). Mesin(kanan)
Yang ini jelas tidak kalah pentingnya! Pelumasan agar mesin bekerja mengail tenaga. Buat di motor matik, butuh oli spek berbeda dengan oli yang masih mengusung pelat kopling di dalam mesin.
Matik membutuhkan spek JASO MB. Sedang motor lainnya, JASO MA. Jika matik dipaksakan pakai oli JASO MA, mungkin akan berakibat beratnya putaran mesin. "Tetapi sebaliknya, jika oli matik dipakai di motor spek JASO MA maka akan berakibat selip," kata Slamet. Viskositas bisa berbeda, tergantung dari kebutuhan mesin.
Girboks
Transimisi skubek, umumnya tidak menyatu di crankcase depan layaknya bebek. Tapi, terpisah di belakang. Untuk itu, butuh oli khusus girboks. Bicara soal viskositas, bisa dikatakan tidak beda jauh dengan oli mesin. Ya, tidak seperti oli gardan di mobil yang sangat kental.
Oli girboks matik juga punya kemampuan melindungi gigi-gigi dari friksi. “Kandungan oli cenderung mampu menahan setiap benturan. Pergantiannya tidak seperti oli mesin. Sekitar empat kali ganti oli mesin, baru ganti oli girboks,” ungkap Slamet.
Girboks(kiri). Sok depan(kanan)
Sok depan mengadopsi pelumas. Tujuannya, untuk meredam setiap entakan yang terjadi. Jumlah oli sok yang diaplikasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, untuk kebutuhan balap yang cenderung memaksa sok untuk meredam lebih keras.
"Jika kondisi standar, bebek atau matik pertabung hanya diisikan sekitar 65 ml," beber Kardi. Tapi buat kebutuhan balap, tidak jarang dari mekanikyang melebihkan kapasitas oli sok dari anjuran normal pabrikan. Misalnya dibuat menjadi 70-75 ml. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR