Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Belt CVT Asli VS Aftermarket, Serupa Belum Tentu Sama!

billy - Kamis, 21 April 2011 | 15:08 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

 Panjang belt bisa dihitung dari jumlah mata gigi
Serupa belum tentu sama alias bukan piston dibelah dua. Seperti V-belt CVT yang banyak dijajakan di pasaran. Tipe sabuk memang untuk motor yang sobat pakai, tapi belum tentu pas.

 “Ada perbedaan proses produksi antara belt untuk aftermarket dan OEM. Selisih 0,0 sekian mm meski untuk skubek yang dimaksudnya, tapi belum tentu cocok. Selisih 0,5 mm pengaruh pada kerja CVT,” pasti Nardi Reylnald Khoe, Power Transmission Belt Division Manager PT Bando Indonesia, produsen sabuk  Bando, Jakarta.

Artinya, sabuk CVT aftermarket yang jelas di kemasannya tercantum, misalnya untuk BeAT atau Vario, belum tentu pas. Bisa jadi kepanjangan atau lebih pendek 0,5 mm dari kebutuhan sabuk yang pas untuk BeAT atau Vario sobat.

“OEM dirancang dengan ukuran khusus, panjang dan lebarnya. Kalau sabuk aftermarket, diproduksi dengan mengambil ukuran rata-rata aja,” tegas Nardi yang berkantor di bilangan Jl. Hayam Wuruk, Jakarta Pusat.

No caption
No credit
No caption

 Komponen lain bisa kena dampak
Ambil contoh problem yang dialami salah satu awak redaksi MOTOR Plus. Tiga kali servis CVT karena ada problem yang dianggap janggal. Berisik dan tenaga seperti ditahan. Enggak tahunya pilihan sabuk yang dianggap jadi masalah. Padahal, awal penggantian dipilih yang memang untuk skubek yang dipakai.

“Meski kependekan atau kepanjangan 0,5 mm pasti ada dampaknya. Paling riskan kalau kependekan,” kata Endro Sutarno dari Technical Service Training PT Astra Honda Motor (AHM), Jakarta Utara.


 Selisih 0,5 mm lebih panjang atau lebih pendek untuk skubek sama
Endro ngasih saran saat membeli belt sebaiknya diukur dulu panjang dan lebar belt asli bawaan motor. Seandainya dapat belt yang lebih pendek, ada beberapa komponen yang dipastikan akan bisa atau cepat aus, atau kemungkin rusak.

"Belt yang sedikit lebih pendek paling terasa waktu putaran gas awal. Motor sudah dibuka, tapi tenaga seperti ada yang nahan,” ucap Endro yang markasnya di PT Astra Honda Training Center (AHTC), Sunter, Jakarta Utara.

Kalau putaran mesin tertahan, ada komponen yang sebenarnya bergerak bebas waktu gas dibuka tapi malah gak bekerja semestinya. Salah satunya bearing puli belakang yang berhubungan langsung dengan girboks. “Dibiarkan lama, bearing bisa rusak. Karena putarannya enggak mulus akibat belt yang kelewat pendek,” wanti Endro lagi.

Agak sedikit rada mending sabuk CVT yang ditebus sedikit molor karena efeknya hanya selip. Ciri utamanya, pas dipasang dan gas dibuka, sedikit ada gejala belt paling atas bergerak naik turun. Gerakannya seperti mau menampar cover CVT.  (motorplus-online.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa