OTOMOTINET - Salah satu problem yang sering dikeluhkan pemilik Yamaha Scorpio Z, adalah knalpot sering memperdengarkan suara nembak saat gas ditutup.
Tak sedikit mekanik menyarankan untuk menaikkan ukuran spuyer di karburator. Terutama pilot jet. Sementara penggantian main jet, cenderung dilakukan ketika dapur pacu sudah di-upgrade.
Tapi sayangnya, spuyer dengan ukuran lebih gede dari standar bawaan motor buat Scorpio tak ada produk ori-nya. Bahkan untuk mencari ukuran standar orisinal saja tidak mudah. Seperti pengakuan Wily V via surat elektronik pada OTOMOTIF.
“Saya mau tanyakan mengenai pilot jet dan main jet untuk motor saya Scorpio. Saya berniat menaikkan ukuran pilot dan main jet-nya. Tetapi ukurannya susah untuk dicari,” tutur Willy. Oh iya, masih kata Wily, bahwa ukuran pilot jet standar Scorpio miliknya adalah 17,5. Sedang main jetnya 112.
| Gbr 1 |
Gbr 2 | Gbr 3 |
Yang ia tau, pilot dan main jet motornya tersebut setipe bentuknya dengan punya Yamaha F1ZR dan Suzuki Satria. Tapi pada saat ia mencoba beli pilot jet ukuran 20 punya F1ZR, teryata ketika diperhatikan lubangnya lebih kecil dibanding pilot jet asli Scorpio.
“Mohon bantuannya berapa ukuran yang harus saya pakai jika pakai kepunyaan F1ZR atau Satria yang ukurannya lebih gede dari pilot dan main jet asli bawaan Scorpio. Karena untuk dapat yang asli buat Scorpio, saya tidak menemukannya,” harap Wily pada OTOMOTIF.
Menurut Romi Indarmadi dari bengkel Pendawa Motor di Jl. Mesjid Raya Jati Cempaka, Pondok Gede yang kerap menangani upgrade performa Scorpio, bahwa pilot jet Scorpio memang sama bentuknya dengan Force 1 atau F1ZR (gbr.1). Sedang untuk main jet bisa cari punya Mikuni TM (gbr.2).
“Kalau pilot jet asli Force 1, ukurannya lebih besar dari Scorpio. Ada yang sampai 22,5. Tapi bila yang ditebus adalah produk aftermarket, terkadang besarnya lubang suka tidak sesuai dengan ukuran. Jadi sebaiknya cari spuyer yang asli punya motor lain. Bisa juga pakai spuyer karburator racing kayak Mikuni TM,” saran Romi.
Berbeda dengan pendapat Suar, mekanik Bintang Racing Team (BRT) di Cibinong Jabar. Dari pengalamannya mengoprek mesin Scorpio, ia tidak menemui kendala saat mengaplikasi spuyer aftermarket.
“Waktu itu saya pakai spuyer merek Extreme dan AHRS (gbr.3). Karena menerapkan porting polish, cuma naik pilot jetnya saja 1 step (ukuran 20). Sejauh ini tak ada kendala berarti. Hasil pembakaran terlihat baik kok,” aku Suar.
Memang, lanjut Suar, terkadang kalau dilihat sekilas, besar lubang seperti tidak sesuai dengan ukuran. Tapi untuk memastikan sesuai tidaknya sama kebutuhan mesin, ya harus dijajal dulu.
“Kan bisa dirasakan dari perubahan putaran atau performa mesin, atau bisa dilihat dari hasil pembakaran di busi. Termasuk bila pakai spuyer punya motor lain. Asalkan bentuknya sama dan ukuran yang dicari lebih gede, ya coba jajal dulu. Namanya juga trial and error. Kalau masih belum pas, coba naikkan lagi 1 step,” sarannya.
Penulis/Foto: Aant, DiC / Salim, Andhika
Editor | : | billy |
KOMENTAR