“Workshop mulai buka pertengahan tahun lalu. Awalnya terlalu sering mengubah rangka motor sendiri yang buat balap,” urai Akbar yang bermarkas di Salatiga, Jawa Tengah.
Belum ada setahun, desain dan bikinan rangka lajang yang lahir 26 tahun lalu sudah banyak dipakai tim-tim luar Jawa. Salah satunya kuda pacu cakar tanah Hanjaya HM1 Exhaust, Lampung yang turun di Kejurnas Grasstrack Pandeglang, Minggu lalu (25/3), menggunakan jasa desain 86 Tech.
“Saya belajar dari SE yang dibikin sesuai kebanyakan pembalapnya. Misal, SE 85 ukuran tinggi dari jok ke footsteep diambil dari rata-rata panjang kaki dan beratnya crosser yang umurnya di bawah 15 tahun. Itu yang diterapkan ke rangka grasstrack,” ujar Akbar.
Pengalaman bedah rangka SE, Akbar paham kebutuhan pembalap cakar tanah yang disesuikan motornya. “Bedanya, bagaimana pembalap yang tinggi bisa nyaman naiki motor grasstrack yang dasarnya seperti motor bebek. Di SE 85 akan jadi masalah kalau posturnya ketinggian. Pembalap mesti pindah ke SE 125,” tutup Akbar. (motorplus-online.com)
Jl. Terusan Salatiga-Solo km 10, Jawa Tengah. Telepon 0813-2868-5406
Editor | : | billy |
KOMENTAR