Rapor Pemimpin Daerah Dirasakan Langsung Oleh Rakyat Biker

Salah satu keuntungan biker adalah soal mobilitas mereka. Mulai turing sendirian melepas  penat sampai dalam kumpulan besar menghadiri event atau sekadar sowan antarkota. Dari situ mereka merasakan perbedaan yang nyata bagaimana pimpinan daerah bersangkutan mengatur daerahnya.

Dari beberapa obrolan saat hangout, brothers ini menilai jujur pimpinan daerah yang pernah mereka kunjungi. Walau nggak bisa semuanya, pengamatan mereka bisa  jadi gambaran kejelian menilai kinerja abdi masyarakat ini.

Wilayah Banjar Patroman terus ke Barat sampai Ciamis sebagai pintu Priangan dari Selatan. Jalan Banjar Patroman ke Ciamis sangat mulus dan tertata baik. Marka jalan dirawat tentu sangat berlainan saat keluar wilayah Jawa Barat ke Tengah sebelum Cilacap atau ke Barat lagi masuk wilayah Tasikmalaya.

Untuk soal ini, mereka salut kepada pimpinan daerah bersangkutan yakni  kepala daerah Banjar, Dr. H. Herman Sutrisno MM dan Bupati Ciamis,  H. Engkon Komara.

Di wilayah Kuningan, ada catatan lain peran pimpinan daerah memanfaatkan potensi biker khususnya di soal pelestarian alam, kaki Gunung Ciremai melibatkan klub motor dan langsung didampingi pejabat setempat. Contohnya program pohon asuh yang melibatkan Wakil Bupati, Drs. H. Momon Rochmana, MM dengan motoris tak hanya dari Kuningan tapi juga ke daerah lain.

”Potensi anak-anak motor  sangat besar, makanya kita harus bekerja bersama-sama,” kata H. Momon langsung kepada MOTOR Plus.

Pandeglang beda lagi. Apresiasi  datang dari kalangan sport. ”Pemerintah daerah cukup mensupport motosport di daerah ini khususnya wilayah Cadasari desa Tapos,” jelas Fachmi Muhammad.

Bukti nyatanya, keberadaan sirkuit MPS Motosport sebagai sirkuit modern plus wisata otomotif di wilayah ini. ‘Mainan’ kebanggaan Pandeglang ini cukup difasilitasi pemerintah daerah  pimpinan Bupati Pandeglang, Drs. Erwan Kurtubi.

“Sarana jalan dari jalanan provinsi, Jl. Raya Serang ke dalam diperbaiki . Sipnya nggak hanya buat pembalap dan para speedjunkie yang bisa menikmati sarana ini, ada futsal juga outbound,” bangga Fachmi.

Catatan khusus di daerah lain juga mereka rasakan. Di Jawa Tengah, Semarang banyak dinilai sebagai kota dengan tingkat kepatuhan tinggi pada peraturan lalu lintas. Bikernya tidak seperti beberapa daerah di pinggiran Jakarta, mereka patuh soal wajib helm, tidak melewati marka jalan dan terbilang tertib. Hal yang sama dirasakan juga di Bengkulu sebagai kota yang bikernya relatif patuh pada peraturan lalu lintas.

Bahkan Bengkulu bisa menorehkan catatan sebagai kota yang banyak menyediakan ruang publik  untuk biker. Bravo biker! (motorplus-online.com)