Memang tidak dipungkiri bahwa isu kenaikan harga dari mobil LCGC berembus kencang saat ini. Sejumlah penjual LCGC bahkan menaikkan berita menyedihkan itu untuk menarik minat pembeli agar sesegera membeli mobil 'imut' itu.
Segendang sepenarian, beberapa Agen Pemegang Merek (APM) pun tengah menunggu regulasi terbaru jika LCGC akan menaikkan harga. "Sebetulnya kenaikan LCGC tiap tahun sudah tertera dalam klausul, menyesuaikan nilai inflasi dan lain sebagainya," bilang Davy J. Tuilan, 4W Marketing & DND Director PT Suzuki Indomobil Sales.
Hal senada juga ditegaskan oleh Amelia Tjandra selaku Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor. "Kenaikan harga LCGC sesuai prosedur yang tiap tahun memang naik harga," ujarnya. Namun, perempuan ramah ini membeberkan berita teranyar kalau Kementerian Perindustrian yang masih di dalam kabinet pemerintahan SBY sudah menginstruksikan naik 6,6 persen. "Kita masih menunggu kepastian regulasinya. Jadi kalau naik tinggal dikali saja patokan harga LCGC: Rp 95 juta x 6,6%," bilangnya lagi.
Sementara itu Rahmat Samulo selaku Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) ikut mengomentari seputar evaluasi terhadap kebijakan LCGC. Menurutnya, bila pemerintah fokus menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi justru akan membuat pengguna LCGC menggunakan BBM nonsubsidi. “Lantaran akan menguntungkan karena lebih irit,” jelasnya.
Rahmat Samulo
Tidak ketinggalan Sudirman MR selaku Ketua Gaikindo ikut urun rembuk soal keberadaan mobil LCGC yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Katanya, pertumbuhan mobil LCGC dibanding tahun lalu meningkat sebesar 4,8 persen. "LCGC berkontribusi sebesar 12,5 persen dari total penjualan nasional. Kemungkinan tahun ini hampir sama dengan tahun lalu," bebernya.• (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR