Jakarta - PT Toyota Motor Manufaturing Indonesia (TMMIN) semakin serius menggarap pasar ekspor untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu basis produksi global Toyota.
Tidak hanya sebatas menggarap peluang pasar mobil CBU (Complete Buid-up Unit), TMMIN juga terus meningkatkan kinerja ekspor komponen termasuk mesin ramah lingkungan 2TR-FFV yang berbahan bakar etanol.
“Kita terus berupaya meningkatkan performa mesin ramah lingkungan 2TR-FFV ini untuk menjadi andalan ekspor ke depan karena pasarnya terus berkembang,” kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono dalam siaran persnya hari ini (7/7)
Menurut Warih, sejak 2010 lalu TMMIN telah dipercaya oleh prinsipal untuk mengisi pasar mesin berbahan bakar ethanol untuk pasar Amerika Latin, terutama Argentina. Mengisi peluang ini, sejak Agustus 2010, TMMIN mulai mengekspor mesin 2TR-FFV.
Dikatakan, di Argentina mesin 2TR-FFV berkapasitas 2.694 cc ini digunakan untuk mobil Toyota Hilux yang juga dipasarkan pabrikan negara ini ke Brazil.
TMMIN meyakini, volume ekspor mesin ethanol 2TR-FFV produksi mereka akan terus meningkat, termasuk untuk pasar dalam negeri ke depannya, mengingat bahan bakar ethanol merupakan bahan bakar yang dapat diperbaharui karena dapat dihasilkan dari tebu, kentang, jagung, singkong, dan biji bunga matahari.
Di Indonesia sendiri, peluang mesin ethanol belum banyak digarap karena produksi bahan bakar ini masih sangat terbatas. Sejauh ini, etanol yang diproduksi Indonesia sebagian besar masih digunakan untuk bahan baku rokok, obat-obatan kosmetik dan lainnya.
“Padahal bahan bakar ethanol mempunyai keunggulan, selain merupakan sumber energi terbaharui adalah besaran emisi CO2 ethanol lebih rendah dari bahan bakar bensin. Ethanol menghasilkan 1,94 CO2 kg per liter, sedangkan bensin menghasilkan 2,24 CO2 kg per liter,” tutupnya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR