Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Modifikasi Suzuki Swift ST.2003

billy - Selasa, 2 Agustus 2011 | 16:07 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption
 
JAKARTA - Bukan sekadar hobi modifikasi tampilan, Christo Anthony, pemilik Suzuki Swift kelir putih solid ini, pun kerap melakoni turing ke luar kota Surabaya, Jatim. Meski baru duduk di bangku SMA, kegiatan travelling pakai mobil dianggap sebagai cara paling efektif untuk menyalurkan hobi berpetualangnya.

Pria petualang kelahiran Surabaya 16 tahun silam ini, sangat mengutamakan fungsi dari modifikasi yang akan dilakukannya. "Mengingat mobil ini pemberian orang tua, harus tetap dijaga biar bisa dipakai buat kemana-mana," tutur Christo.

Tak heran jika modifikasi pada Swift tipe ST miliknya ini mengacu pada ubahan fungsional. Lantaran fungsinya memang untuk diandalkan saat turing ke luar kota, termasuk buat mengantar mama berbelanja ke pertokoan di waktu senggang.

Jika melihat tampilan eksteriornya, Swift berakta kelahiran tahun 2009 ini memang dirancang sebagai sosok teman andalan buat diajak berpetualang. Pastinya atribut fungsional macam roof rack, wajib disematkan di atas atap buat menaruh barang bawaan.

Untuk mengejar unsur tampilan, arek Surabaya ini tetap memaksimalkannya dengan menambah bodi kit full set orisinal pabrikan. "Pakai kepunyaan Swift GT2 versi OEM, supaya tidak mengubah bodi asli mobil," jelas Christo.

No caption
No credit
No caption

Namun begitu, Christo masih menganggap kalau tampilan bodi kit bawaan Swift GT2 belum maksimal. Supaya tak dianggap sekadar melakukan upgrade instan, semua bagian bibir panel dicustom sedemikian rupa, supaya menjelma tampang yang lebih sangar.

"Kalau cuma andalkan desain bodi kit GT2, kayaknya kurang beringas dilihatnya. Apalagi mobil ini sering saya pakai turing, jadi harus terlihat lebih macho," ungkap Christo.

Kesan macho yang ingin ditunjukkan Christo, juga ditonjolkan lewat pemakaian panel carbon hood. Pertimbangannya, kap mesin standar mesti tetap awet dan mulus, lantaran takut kena hantaman kerikil tajam saat melibas jalur gravel.

 Sektor kaki-kaki juga disesuaikan dengan kebutuhan. Meski masih menganut ukuran pelek yang sama dengan aslinya, ring 15 inci PCD 4x100, versi aftermarket tetap dijadikan andalan buat mendongkrak tampilan.


Pelek K-Speed ukuran 15x8 inci dengan PCD yang sama, dijadikan modal bergaya di dalam kota lantaran sudah berbalut nuansa krom dan gold. Sementara alas kaki dipilih ban berprofil sedang, ukuran 195/50 R15, supaya tetap aman melibas lubang agak dalam.

Menyempurnakan performa sektor kaki, ayunan suspensi dibikin lebih rigid agar tak mudah limbung saat dipacu dalam kecepatan tinggi. "Per standarnya diganti pakai Tein tapi sokbreker masih pakai aslinya, biar enggak terlalu keras kalau lewat jalan rusak," urai Christo. (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa