Panasnya sinar matahari belakangan ini tidak dipungkiri tak jarang mobil diparkir di bawah terik matahari langsung. Selain bisa merusak cat, juga membuat kabin memiliki suhu sangat tinggi (Gbr 1).
Kacaunya, pengendara maunya masuk mobil semburan udara dingin AC langsung bisa terasa tubuh. Padahal tidak bisa seperti itu, kan?
"Sebaiknya buang dulu udara panas di kabin. Caranya, buka kaca jendela dan pintu, bersamaan dengan itu hidupkan AC," sebut Yoffi Oviandi, Technical Service Department Manager PT Denso Sales Indonesia (Gbr 2).
Dengan membuang udara panas, maka kinerja dari blower AC tidak akan terlalu berat. Membuang udara tesebut cukup 2-3 menit saja.
Menurut Yoffi, proses itu dilakukan saat mobil dalam keadaan berhenti. Jika dilakukan bersamaan mobil dijalankan (Gbr 3), dikhawatirkan akan ada debu beterbangan dan bisa saja masuk kabin.
Hal ini supaya terjadi pergantian (sirkulasi) udara kabin. Sebab, jika tidak terjadi pergantian bisa mengakibatkan penyakit, seperti pilek dan batuk.
Penyakit tersebut bisa datang karena cara kerja AC yang mengolah udara kabin. Menghisap udara kabin untuk didinginkan kemudian dihembuskan kembali ke kabin. Melihat sirkulasi tersebut, sebaiknya kabin selalu dalam keadaan bersih. Baik itu karpet maupun permukaan jok.
Selain itu, penting dilakukan juga menggunakan filter AC atau biasa disebut pula filter kabin (Gbr 4). Pada mobil-mobil keluaran terkini, biasanya memang belum terpasang, namun boks filter sudah ada.
Keberadaan filter tersebut dapat menyaring udara dari kotoran yang telah diolah AC, sehingga yang disemburkan lebih bersih.
Seandainya sudah menggunakan filter AC, jangan lupa memantau pula kebersihannya. Ganti jika memang sudah kotor. "Tingkat kotornya tergantung pada pemakaian dan jalur jalan yang dilalui serta kebersihan dalam kabin," imbuh pria ramah tersebut. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR