Seiring perkembangan zaman dan persaingan industri ban nasional, beragam merek dunia maupun lokal memenuhi lantai bursa Tanah Air. Harga dan kualitas pun kian bersaing satu sama lain.
Pertama pastikan load index ban minimal sama seperti ban aslinya. Contoh, Daihatsu Luxio tipe M memiliki load index 91, untuk ban pengganti harus sama, akan lebih baik jika dinaikkan menjadi 92. Load index adalah kemampuan ban untuk membopong beban.
Hal penting berikutnya, peruntukan ban tersebut. Maksudnya, apakah akan untuk dipakai sport, atau hanya ganti ban standar saja. Sebab beda peruntukan akan berbeda pula varian ban yang dipakai, meski memiliki ukuran yang sama. Perbedaannya akan ada di load index dan speed index (simbol kecepatan). Setiap pabrikan ban memiliki berbagai macam kebutuhan. Seperti Bridgestone yang punya tipe Potenza atau Adrenaline untuk sport, sedangkan GT Radial dengan Champiro SX1 dan SX2, kemudian Achilles 123.
Zulpata mengingatkan, konversi ini erat kaitannya dengan ‘pembacaan' di odometer. Jika ketinggian ban diturunkan jadi 195/55-R15 maka pembacaan di odometer dengan kecepatan sesungguhnya berbeda.
Pembacaan di odometer mungkin sudah 100 km/jam, namun actual speed hanya 80-90 km/jam. Demikian juga jika dinaikkan jadi 205/65-R15, maka yang terjadi kebalikannya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR