Jangan Ceroboh
Layaknyanya manusia, kendaraan juga butuh perhatian dan perawatan agar bisa digunakan sesuai fungsinya. Tak heran jika menjelang mudik atau liburan panjang, bengkel ramai didatangi oarng yang mengecek kondisi kendaraannya. Bahkan beberapa pabrikan mobil dan sebagainya menyediakan layanan bengkel siaga.
Ini dimaksudkan saat dalam perjalanan jauh mobil tidak mengalami kesulitan hingga kembali lagi. Meski begitu, namanya dipakai dalam kondisi tidak normal seperti biasanya, misal lama dihidupkan, macet berkepanjangan, melewati jalan tidak mulus dan sebagainya, pasti ada dampaknya pada kendaraan.
"Kastemer yang mau ke luar kota biasanya kita cek semua tuh, oli filter, oli mesin dan oli transmisi. Kalau ada history card-nya enak, tetapi kalau pelanggan baru kita lihat buku servisnya, kapan terakhir servis dan apa saja yang dilakukan," ujar Harry Suriaadikara, SE, service manager Honda Kebon Jeruk, Jln. Panjang No.200, Jakbar.
Ia menyebut, perlu diperhatikan oli filter, oli mesin dan oli transmisi. Bagi yang belum melakukan pemeriksaan sebelum mudik, coba dicek. Meski di label belum mencapai untuk diganti, tetapi kondisi oli sudah hitam, disarankan diganti.
Ini karena mobil dipakai pada kondisi jalan macet, panas berjam-jam, dipakai lama, AC tidak mati-mati selama perjalanan. Hal sama diungkapkan M. Aedi, kepala bengkel Tunas Toyota di Jln. Raya Kebayoran Lama No.38, Jabkar. Paling banyak bekerja di bagian ruang mesin.
Cek juga saringan udara. Kalau masih bisa dibersihkan, ya dibersihkan. Tetapi kalau kotoran sudah tebal sebaiknya diganti baru. Apalagi saringan udara sekarang banyak yang lembab (kayak basah), di mana debu tidak bisa lolos dan menumpuk di situ.
Kalau enggak diganti, konsumsi bahan bakar meningkat dan tenaga berkurang. Memang banyak pemilik mobil bisa membersihkan sendiri, tetapi tak sedikit pula yang tahu kalau sudah bersih sekali.
Jika tarikan mobil agak berat, bisa dipastikan businya sudah hitam. Kalau begitu mendingan langsung ganti atau sekalian ditune-up. Tetapi jika sebelum mudik pemilik sudah memeriksa kendaraannya, paling bengkel hanya membersihkan ruang bakar.
Hal yang perlu dapat perhatian karena banyak orang tak peduli, mengenai radiator. Ketika air berkurang mereka isi pakai air apa saja. Disarankan isi dengan radiator coolant biar tidak karatan, jangan sampai mampat, biar tidak terjadi penggumpalan seperti gel. Seumpama darurat mending diisi air mineral.
Karena usai dipakai esktrem, bisa jadi mengalami gejala kelainan saat di jalan tol, misal mobil narik ke kiri atau kanan. Kalau iya, segera lakukan spooring, cek ban (permukaan juga kondisi angin).
Bersihkan kotoran yang sudah tebal di saringan udara(kiri). Kepala busi yang berwarna hitam usai kendaraan bekerja berat, segera ganti(kanan).
Dijelaskan, kalau ada kotoran seperti kerikil yang terselip di sela-sela (got) pad set, justru bisa bikin baret piringan rem. Mending cari tukang angin ban, semprot pakai alat pengisi angin ban agar kotorannya hilang.
Aedi juga menambahkan, sektor kaki-kaki perlu perhatian ekstra, karena kondisi jalan yang dilewati berbeda-beda. Yang kena biasanya tie-rod dan rack and pinion. Ini harus diatasi dengan spooring.
Makanya, sebelum mudik ada service advisor di bengkelnya yang bisa memberi saran konsumen, juga ditanyakan mobilnya untuk dipakai perjalanan mudik ke mana. Sebab kondisi jalan di jalur di Pulau Jawa dan Sumatera tak sama. Pihaknya akan diberi setting-an beda.
Lampu-lampu juga. "Karena lampu dipanteng terus, di malam hari ataupun pada kondisi hujan. Terlebih yang pakai lampu aksesori, kalau tidak kuat akan meleleh, misal pakai lampu yang dayanya lebih besar," lanjut Aedi.
Hati-hati pula terhadap fuel pump. Kualitas bahan bakar di berbagai tempat selama perjalanan bisa saja tidak bagus. Kalaupun bagus, bagaimana dengan tangki penyimpanan di mobilnya, apakah rajin dibersihkan. Kalau kotor, begitu kesedot kan fuel pump bisa kena. Atau tangki pompa bensinnya berkerak lalu kesedot dan kotoran mengendap di tangki kendaraan.
Kalau saat dipakai tiba-tiba mesin mati dan beberapa saat distarter hidup lagi lalu mati lagi berkali-kali, segera cari bengkel terdekat dan lakukan pemeriksaan. Jika filternya kotor parah, harus diganti.
Meski belum waktu ganti oli, tetapi jika warna oli sudah hitam sebaiknya pakai oli baru
Kondisi esktrem juga dialami komponen penyejuk ruangan. Sudah bisa dipastikan AC dinyalakan terus baik selama perjalanan atau saat istirahat sejenak. Apalagi saat mudik atau perjalanan jauh, mobil ibarat rumah kedua, segala aktivitas dilakukan di mobil, seperti makan dan tidur. Kecuali mandi, hehehehe..
Perlu diwaspadai keberadaan oli kompresor, apakah kurang olinya atau SAE-nya encer untuk mengatisipasi macet habis dipakai jalan jauh.
"Extra fan yang umurnya sudah 5 tahun ke atas, lebih baik diganti karena powernya bisa mempengaruhi kesejukan AC dan juga mesin," tutur Rohim, pemilik bengkel Sejuk AC di Jln. Pos Pengumben No. 38, Kebon Jeruk, Jakbar.
Kebersihan filter AC juga wajib dipantau. Baik Harry dan Rohim mengatakan, saat kaca jendela sering dibuka baik saat bayar tol atau ketika ada yang merokok, itu membuat debu masuk ke ruang kabin. "Bahkan sering juga makan di dalam mobil, bau menempel pada kabin. Ini mempercepat evaporator AC kotor," lanjut Rohim.
Kalau sudah begini, kabin dalam harus dibersihkan. "Di Tunas Toyota kami punya paket Salon Detailing, untuk membersihkan makanan kecil yang nyelip di sela-sela tempat duduk atau di lantai, juga kotoran yang terbawa dari alas kaki di lantai mobil," timpal Aedi.
Pada intinya, baik Harry maupun Aedi menyarankan agar kendaraan diperiksa berkala di bengkel resmi. Selain suku cadangnya terjamin, teknisi sudah mengenal kondisi mobilnya. Sebab masih banyak orang yang malas melakukan hal demikian. Jika teratur diperiksa, saat kembali dan dipakai normal untuk aktivitas sehari-hari, mobil dijamin jarang mengalami keluhan yang hebat usai kerja berat. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR