|
Nah, agar kejadian tersebut tidak terulang, tentu pengemudi harus mencermati secara kusus jalan yang akan dilaluinya. Selain itu, ada beberapa hal juga yang wajib diperhatikan sebelum menendarai sebuah mobil.
Menurut Reza HP, salah satu instruktur offroad dari Trooper Nusantara, sebelum mengendarai sebuah mobil, kenali batas maksimum dari sebuah mobil yang direkomendasikan pabrikannya. "Seperti misalnya maksimum speed, ini beda ya dengan top speed," ujarnya kepada OTOMOTIFNET.com.
Reza menjelaskan, untuk setiap kendaraan pasti memiliki maksimum speed yang berbeda. Itu terantung pada jenis mobil, bobot mobil, juga ban standar dan jenis rem serta hambatan angin pada mobil tersebut.
Bisa diliat kalau tidak di buku manual, biasanya di stiker-stiker pada mobil juga ada kok, berapa yang direkomendasikan pabrikannya, meskipun realita di jalan rayanya memang bisa lebih dari itu. Kecepatan mobil yang dipacu, tambah Reza, harus sesuai dengan peranti pendukung yang dimiliki mobil tersebut dalam keadaan standarnya.
"Contoh, maksimum speed yang direkomendasikan misalnya 100 km/jam, bisa saja kita memacunya sampai 150 km/jam, tetapi butuh penyesuaian, seperti jarak pengereman, handlin dan friksi ke permukaan jalan akan sangat berubah dari yang diperkenankan pabrik," jelasnya.
Nah, dengan kondisi tersebut, sebaai pengemudi harus lebih waspada dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil tersebut. Kalau merasa tidak percaya diri, apalagi mengetahui mobil dirasa tidak dalam kondisi fit, baiknya mengurungkan diri.
Jadi, selain memperhatikan kondisi jalanan, mobil yang kita tumpangi juga harus diperhatikan batasannya. Dengan begitu, kejadian Saipul Jamil tidak akan terulang deh. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR