OTOMOTIFNET - Resah dengan suara esek-esek, Fadil warga Mampang Prapatan, Jaksel ini langsung menggelandang Suzuki Satria FU 150 keluaran 2010 miliknya ke bengkel Min’s Motor Black Mrongos (MMBM) di Jl. Pancoran Barat No.9, Jaksel.
Bukannya apa-apa, siapa pun kalo lagi jalan terus mendengar bunyi gemeresek seperti itu pasti risih dan panik. “Iya, saya dengar suara itu muncul dari bagian roda. Semakin digas, eh bunyinya makin keras,” khawatir pria supel yang mengaku enggak ngerti mesin motor ini. “Makanya, langsung saya bawa ke MMBM.”
Oalahhhh... ternyata setelah dicek oleh Amin, mekanik MMBM, kampas rem (KR) belakang di FU Fadil sudah aus (gbr.1). Jiah... kok enggak sadar sih Dil, kampas rem habis! Padahal, besutan kan kayak manusia juga harus dirawat, Bro!
Apalagi kalo ngomongin peranti penghenti laju. Itu kan berhubungan dengan nyawa, lo. Bahaya, kalo tiba-tiba enggak bisa ngerem, kan? Oh ya, asal kamu tau, bunyi esek-esek itu, akibat dari gesekan antara pelat kampas rem yang habis dan piringannya.
Nah, kalo hal itu dibiarkan, bisa merusak cakramnya juga. “Karena pelat kampas yang aus tadi mengikis permukaan disk,” papar Amin lagi panjang lebar. Makanya, kalo udah merasakan hal seperti itu, segera ganti kampas baru.
Di toko spare-part ada banyak pilihan kok. Mau pakai orisinalnya FU boleh, atau mau pakai part penggantinya atau substitusi juga gak haram. “Biar awet, pakai aja KR belakang Honda Supra X 125,” anjur mekanik cekatan itu lagi.
Bentuk dan dimensinya sama persis, lo. Pastinya, tinggal pasang. Soal harga, KR Supra X 125 emang lebih mahal (Rp 52 ribu) dan punya FU Rp 37 ribu. “Tapi masa pakainya lebih lama. Karena materialnya tebal dan awet!” jamin Amin.
Oke, kalo sudah menentukan pilihannya, sekarang kita praktikkan pemasangannya pada kuda besi Fadil yang diperagakan oleh Amin (makasih ya Mas Amin). Tapi sebelum dibongkar, siapkan perkakasnya: kunci L-5, obeng min dan kunci ring (ukuran 12).
Pertama lepas baut ukuran 12 pegangan knalpot pakai kunci ring (gbr.2). Lalu, buka baut L-5 pengancing KR di kaliper (gbr.3). “Kalo sudah, cungkil KR pakai obeng min agar KR mudah dilepas (gbr.4),” pinta mekanik penyuka balap ini.
Setelah lepas, silakan pasang kampas yang baru, deh. Langkahnya, balik saja tahapan waktu membukanya tadi. Kalo sudah, pasang lagi baut-baut yang sudah dilepas tadi. “Dijamin deh, selain rem lebih pakem, juga awet!” yakin Amin.
Awas, jangan abaikan soal rem lagi, ya!
Penulis/Foto: Jotos / Jotos
| Editor | : | Editor |
KOMENTAR