Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Si Macan Naik Kompresi Tanpa Operasi

Editor - Rabu, 13 Januari 2010 | 13:42 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Umumnya, menaikkan kompresi dilakukan dengan memapas sedikit kepala si­linder. Biasanya berkisar antara 0,2-0,3 milimeter. Tetapi, kalau masih ingin mempertahankan kepala silinder seperti aslinya, bisa saja tanpa diutak-atik.

Seperti Honda Tiger milik Indra yang ring piston dan pistonnya sudah ‘berumur’, sekaligus ingin naik kompresi. “Bisa diganti piston sama ringnya saja yang lebih jenong,” ungkap Sutrisno, dari bengkel Jawa Motor di kawasan Palmerah Barat, Jakbar.

MEGAPRO NEOTECH

Setelah digunakan bertahun-tahun sudah sewajarnya Tiger milik Indra ini perlu penyegaran. “Ganti piston berikut ringnya, tetapi masih 0 alias belum oversize,” katanya. Diboyonglah Honda Tiger dengan mesin yang knalpotnya mengeluarkan asap mirip sedang fogging antinyamuk ke bengkel Jawa Motor.

Di sana, pak Tris langsung menyatakan memang piston dan ring perlu diganti (gbr.1), terlebih kompo­nen lain juga perlu tukar, setelah mesin dibongkar. Lantas, tawaran menaikkan kompresi pun dilontarkan oleh Indra. “Wah, kalau mau naik kompresi enggak usah dipapas head-nya,” tawar Pak Tris.

Memang, papas head cukup murah, biayanya sekitar Rp 40 ribuan. Namun kondisi jadi tidak standar lagi. Nah, mumpung ganti piston dan ringnya, tukar pakai milik Honda Megapro Neotech saja (gbr.2).

No caption
No credit
No caption

Gbr 1
No caption
No credit
No caption

gbr 2

Diameternya sama, langsung pasang juga ke setang pistonnya. “Tetapi, saya papas sedikit pistonnya, sekitar 0,25 mm,” tutur Sutrisno. Maksudnya, agar kompresinya tidak terlalu tinggi, jadi kalau dipakai perjalanan jauh, mesin tak panas. Lalu klep mentok enggak? Pada bagian piston yang berdekatan dengan klep, baik masuk dan buang, dibuang 0,5 mm (gbr.3).


Gbr 3

Kenapa pakai piston Megapro Neotech? “Antara Tiger dan Megapro diameter pistonnya sama, hanya langkahnya saja lebih panjang Tiger,” tutur pak Tris. Begitu pun transmisi dan sproketnya, Tiger memiliki 6 percepatan, Megapro 5.

Jadi, tak ada perubahan yang berarti pada liner alias boring Tiger ini. “Setang piston pun bisa langsung terpasang,” jelas pak Tris.

Indra pun kembali tersenyum, karena tunggangan kesayanganya kembali bertenaga. “Tarikan terasa lebih padat,”  katanya.

Eits, tunggu dulu, jangan langsung dikebut, sebaiknya lakukan inreyen saja. “Putaran mesin dijaga jangan terlalu tinggi, di kisaran 4.000 rpm saja maksimum,” jelas Indra, sesuai anjuran Pak Tris.

Penulis/Foto: Ben / Reza

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa