Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Menakar Biaya Pasca Kecelakaan Ringan

Editor - Rabu, 18 Maret 2009 | 13:20 WIB
No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Kecelakaan, siapapun pasti ogah ngalaminnya. Apalagi kejadiannya pas pakai motor kesayangan, mana tahan! Tapi seperti kata Titiek Puspa, ooww.. apa yang terjadi, terjadilah! Nah, buat yang baru mengalami musibah, langsung dibenerin yuk!

Membenahi motor pasca kecelakaan itu gak berarti harus ganti baru. “Kalau bisa dibetulin kenapa enggak? Contoh segitiga depan, sasis, lengan ayun atau pelek,” ujar Hasan Basri dari Sans Motor.

Mendeteksi kerusakan dari kronologis di lapangan itu perlu. Meski nantinya perbaikan juga akan diserahkan ke bengkel. Namun, alangkah baiknya bila si pemilik motor tahu apa yang perlu dan tidak perlu diperbaiki. 

No caption
No credit
No caption
Cek Kondisi lengan Ayun
Bagian ini dapat rusak apabila motor dihantam dari arah belakang. Kalau rusak parah, hal itu dapat dirasakan saat motor melahap jalan yang bergelombang. Buritan motor akan terasa ngebuang berlawanan arah miringnya arm itu sendiri.

Cara mendeteksi kerusakannya, silakan posisikan motor dengan standar tengah. Dari sini, perhatikan kelurusan ban belakang dengan berpatokan pada footstep depan.

“Kalau tinggi arm sebelah kanan enggak sama dengan sebelah kiri, dipastikan arm minta dipress,” tutup Hasan

Cek Rumah Komstir Sasis
Rumah komstir adalah bagian yang paling rawan pada sasis. Bagian itu bisa saja rusak apabila motor mengalami benturan yang sangat kuat dari arah depan. Contohnya nih, nabrak tembok, buntut mobil atau tiang listrik.

Cara mendeteksi bagian ini adalah dengan mengukur jarak antara ban depan bagian belakang dengan mesin. Nah, buat perbandingan, silakan sandingkan motor yang rusak dengan motor yang kondisi sasisnya masih oke.

Cek Segitiga Depan
Peranti ini paling sering rusak bila motor terjatuh atau nabrak. Hal itu dapat dilihat dari posisi sok depan yang enggak sejajar. Di motor bebek atau skutik, hal itu ditandakan dengan miringnya posisi ban depan dengan sepatbor depan.

Mau lebih pasti? Coba jalankan motor dengan kecepatan 40-50 km/jam. Dalam posisi ini, biarkan motor jalan sembari lepas tangan. “Kalau motor terasa miring dan cenderung mau jatuh, dipastikan segitiganya kena,” jelas Hasan.

Penulis/Foto:Atenx

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa