Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Etika Mendahului, Berikan Jalurmu!

billy - Kamis, 21 Juli 2011 | 16:20 WIB
No caption
No credit
No caption

Berkendara pasti bukan cuma melibas jalan lurus doang. Ada belok, berputar, mendahului atau memberi jalan. Pengguna jalan yang makin banyak dengan berbagai kepentingan, bikin suasana jalan terutama di titik-titik tertentu seperti di perempatan jalan atau bahkan tikungan menjadi lebih macet.

“Untuk di perempatan, traffic light salah satu instrumen untuk mengaturnya. Jika tidak ada, maka masing-masing pengendara harus bisa melihat posisi, kondisi dan situasi di lapangan. Prinsipnya pengendara mesti mendahului kendaran yang memberi tanda,” kata Joel Deksa Mastana, seorang instruktur safety riding.

Posisi ini untuk menentukan mana  yang harus didahului dan mana yang mesti bersabar menunggu.

No caption
No credit
No caption

Perempatan

Ketika memasuki perempatan jalan, ada dua kemungkinan, berbelok atau lurus terus. “Pada prinsipnya keduanya harus mengurangi kecepatan, sambil melihat kiri dan kanan,” wanti Joel Deksa Mastana, instruktur safety riding di Jakarta.

Jika belok ke kiri tidak menjadi problem karena jalanan Indonesia menganut sistem kiri. “Namun kalau belok kanan, pengendara harus lebih sabar, sehingga harus mendahulukan pengendara atau pengguna jalan lain yang mau atau mengambil jalur lurus,” pesan Joel.

No caption
No credit
No caption

Berputar

Saat memasuki putaran balik alias U-Turn, terkadang membuat penyumbatan dari arah belakang pengendara. “Kalau kondisi ini memang susah melihat etika. Yang paling tepat empati. Pengendara dari arah depan mestinya tahu kalau ada kendaraan atau motor yang akan berputar.

Tanda itu kan tujuannya juga meminta prioritas. Maka, kalau masih memungkinkan untuk berhenti, kasih atau dahulukan orang yang hendak berbelok. Itu tanda orang yang memiliki empati tinggi,” tegas Joel.

No caption
No credit
No caption

Penyebrang

Kombes Chrysnanda, Dirlantas Polda Riau mengungkapkan sekarang ini masih banyak perilaku pengendara yang tidak saling hormat terhadap pengguna jalan lain. Contohnya terhadap penyeberang jalan.

“Di jalur tertentu yang memang tidak ada jembatan penyeberangan, pengendara atau mobil wajib mendahului yang hendak nyeberang. Sebaliknya, pejalan kaki juga harus menyeberang di lokasi yang ditentukan,” katanya.

Sulit memang. Kadang jalur pejalan kaki malah dipakai!


Pertemuan Arus Searah

Di kota besar, ada jembatan fly over atau jalan yang mempertemukan dua arus searah. Pada saat bersamaan pengendara dari sebelah kiri ingin ngambil ke arah kiri. Tentu saja untuk kasus seperti ini, pengendara yang hendak mengambil jalur orang lain kudu mengurangi kecepatan dan memberikan jalan terlebih dahulu kepada pengendara dari arah kiri.

“Tentunya juga sambil tetap melihat kondisi jalan sampai aman baru kemudian berbelok,” cetus Joel, instruktur bersertifikat internasional yang rambutnya mulai memutih ini.   (motorplus-online.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa