Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mari Intip Anatomi Fuel Pump Mobil

Editor - Rabu, 6 Oktober 2010 | 07:31 WIB
No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Setelah panjang lebar membahas kasus yang dicurigai akibat menurunnya kualitas Premium di Jakarta beberapa waktu silam, kini coba intip yuk apa saja sih yang ada di fuel pump. Kok bisa barang yang sekarang jadi langka ini membuat kelabakan sebagian besar ATPM memenuhi permintaan konsumen.  Maklum inilah jantung mesin mobil.

Sebuah set pompa bahan bakar terdiri dari berbagai komponen, tergantung dari model dan teknologi yang diterapkan pada kendaraan (Gbr.1). Tapi umumnya memiliki kesamaan part yang biasa disebut strainer, pelampung untuk indikator, unit fuel pump dan filter bagian dalam. 

No caption
No credit
No caption

Gbr 1
No caption
No credit
No caption

Gbr 2
No caption
No credit
No caption

Gbr 3

Gbr 4

Fungsi fuel pump sebagai pensuplai bensin dari tangki BBM ke sistem bahan bakar dalam tekanan tertentu setelah diatur oleh regulator. Untuk kendaraan dengan regulator yang terletak di luar atau dekat dengan fuel rail berkisar 2,5 sampai 3 bar. Sedangkan untuk regulator yang sudah berada di dalam unit pompa berkisar antara 3,5 sampai 4,2 bar.

Itu baru tekanan yang dibutuhkan mesin, sedangkan pompanya sendiri tentu harus di atas itu. "Tekanan yang harus dihasilkan pompa adalah 9 bar," jelas Agus Sutomo, service & engineering advisor PT. General Motors Indonesia, pemegang merek Chevrolet di Indonesia.

Cara kerjanya, fuel pump hanya akan bekerja ketika kunci kontak dihidupkan atau posisi kunci ON. Tujuannya demi efisiensi dan safety. Maksudnya, misal terjadi kecelakaan dan saluran bensin terputus, maka pompa akan berhenti bekerja ketika mesin mati.

Nah, bensin yang dihisap pompa terlebih dahulu disaring oleh filter luar yang berbentuk saringan, biasa disebut strainer (Gbr.2). Saringan ini masih memiliki pori-pori yang kasar. Kemudian unit pompa itu sendiri (Gbr.3). Pada pompa ada yang namanya amarture, berbentuk kumparan. Kumparan ini akan menjadi medan magnet ketika dialiri listrik dan bekerja menghasilkan putaran.

Layaknya benda berputar, ketika bekerja armature tentu akan menjadi panas. Tapi panas yang terjadi dalam kondisi normal tidak akan merusak kumparan. "Karena panas pada armature akan didinginkan oleh bensin yang mengalir melaluinya," lanjut Agus lagi.

Setelah melalui strainer, kemudian bensin akan disaring lagi oleh filter di bagian dalam yang memiliki pori-pori lebih halus (Gbr.4). Kondisi bensin pada filter ini yang dicatat OTOMOTIF berwarna coklat pekat ala kopi susu. Kotoran yang tidak diinginkan inilah yang membuat kerja pompa berat dan akibatnya sanggup membuat amarture gosong.


Penulis/Foto: Rio / KLX, Rio

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa