Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Melacak Kebocoran Sistem Pendinginan Mobil

Editor - Rabu, 16 Juni 2010 | 13:30 WIB
No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Entah sudah berapa kali tunggangan Mira selalu menganga kap motornya. Mirip kucing kelaparan melulu! Ternyata, penyebabnya pun selalu saja sama. Mesin kegerahan. “Sudah dicek radiatornya, bahkan sudah ditambal kebocorannya, masih saja begini,” tukasnya.

Ternyata, memang radiator tidak bermasalah lagi setelah diperbaiki. Tetapi di bagian lainnya yang jadi bermasalah. “Karena memiliki suhu dan tekanan tinggi, airnya cenderung ke luar,” tukas Tami dari Tami Motor di kawasan Kebayoran Lama, Jakbar.

No caption
No credit
No caption

Gbr 1
No caption
No credit
No caption

Gbr 2
No caption
No credit
No caption

Gbr 3

Gbr 4

Mirip air sungai, tekanan air akan ‘mencari’ celah sekecil apa pun dan akan terdorong ke luar celah tersebut. Kemungkinan kebocorannya? Ada beberapa titik, selain kisi-kisi radiator dan slangnya, water pump (gbr.1) juga bisa jadi penyebab. Kalau terjadi kebocoran, bisa terlihat dari bekas kerak air pada bagian bodinya.

Lantas di bagian radiator, tak hanya kisi-kisi bocor, tetapi ada lagi kebocoran pada kepala radiator. Sekali lagi, perhatikan kerak airnya. Pada beberapa mobil pada kepala radiatornya tak hanya terdapat tutup raditor saja, tetapi ada juga saluran lain yang dipakai untuk heater misalnya (gbr.2). Perhatikan klem dan slangnya, pastikan terpasang erat, juga tak ada keretakan dengan sambungan ke kepala radiatornya.

Bagian lainnya pun mesti diperiksa, seperti saluran air dari bagian depan ke belakang mesin. Umumnya dibuatkan pipa besi, sebagai perantara slang di radiator dan slang yang mengalirkan air agar bisa masuk ke dalam nosel menuju blok mesin (gbr.3).

Bagian ini pun rentan karat, sehingga perlu diperhatikan. Sebaiknya lihat dengan seksama, jika sudah terlihat ada bagian kekuningan karena karat, sebaiknya diteliti lagi. Jika perlu diganti baru.

Nah, tetapi ada lagi penyebab lain. Jika saluran pendingin mesin tadi masih dalam kondisi baik, namun mesin masih saja kegerahan. Perhatikan kipas pendingin radiatornya, jika tidak bekerja baik maka suhu di dalam radiator tidak sanggup menurunkan suhu air yang berasal dari blok mesin.

Jika masih menggunakan kipas dengan viscous, perhatikan putarannya (gbr.4). Saat dingin memang putaran kipas lebih lambat dibanding puli yang berputar sesuai putaran mesin, ketika sudah panas maka kipas akan ikut putaran mesin. Jika masih lambat juga, meski mesin sudah panas, maka perlu diservis viscousnya.

Begitu pun yang menggunakan kipas elektrik. Kalau motornya sudah lemah maka putarannya akan lambat, sehingga tak cukup dingin angin yang ditiup ke radiator. Efeknya mesin kegerahan

Penulis/Foto: Ben / F.Yosi

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa