Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Salah Tekanan Angin Bisa Merusak Ban

Editor - Sabtu, 16 Januari 2010 | 19:32 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas, adalah kurang telitinya pemilik kendaraan memperhatikan kondisi ban yang dipakai. Terutama ketika dipakai dalam kecepatan tinggi atau jarak jauh.

Berhubung ban salah satu yang sangat vital, demi kenyamanan dan keselamatan seharusnya tengok tekanan anginnya setiap memulai perjalanan, apakah sudah sesuai anjuran.

Jika tidak, ban bisa habis tidak merata bahkan dapat meletus atau pecah. Selain membahayakan diri sendiri, juga merugikan orang lain yang terkena dampak dari kelalaian Anda.

“Kalau kelebihan angin, bagian tengah ban yang habis. Jika kurang angin, bahu kiri-kanan yang cepat aus,” jelas Zulpata Zainal, tire evaluation & EO PT Bridgestone Tire Indonesia.

Kelebihan angin memang jadi jadi enteng, “Tetapi ban lebih keras, menyebabkan handling tidak stabil karena tidak seluruh permukaan ban menyentuh jalanan,” kata Surya Dharma, marketing manager PT Elang Perdana Tyres pemegang merek ban Accelera.

Lanjut dijelaskan, kalau kurang angin, pada kecepatan tinggi panas akan naik dan bisa bikin ban meletus. “Akan terjadi defleksi lantaran kurang angin. Dindingnya hangus karena fatik (temperatur berfluktuasi), benang putus, ban pun pecah,” lanjut Zulpata.

No caption
No credit
No caption

Tekanan angin ideal harus benar-benar dijaga

Kurang angin, pada kecepatan tinggi panas akan naik bisa bikin ban meletus

Tekanan angin tidak ideal juga membuat ban habis tidak merata jika melewati jalan yang banyak tikungan. Ibarat pakai sepatu, sisi yang kena tekanan berlebihan akan habis lebih cepat. Sementara jika kurang, kelenturan terlalu tinggi ban akan melipat, risiko kecelakaan tinggi.

Dianjurkan tekanan sesuai rekomendasi pabrik, tiap kendaraan berbeda-beda. “Tekanan angin normal alias tidak berlebihan, sekitar 30-32 psi untuk mobil penumpang biasa,” terang Surya.

Tetapi jika berlebihan misal mobil 7 seater dimuati 10 orang atau ada beban lebih dari barang bawaan, bisa ditambah 35-38 psi.

“Biasanya tekanan ban belakang yang dinaikkan,” ujar Surya. Ia bilang selama ini orang salah karpah, terutama pas mau mudik atau ke luar kota, tekanan angin ban ditambah atau dikurangi. Menurutnya, yang benar ya sesuai standar.

Atau pakai ban sesuai peruntukannya, “Misal mobil penumpang seperti van pakai ban khusus untuk angkut orang atau barang,” sambung Zulpata.

“Karena tekanan angin ideal merupakan jantung dari ban, maka harus benar-benar dijaga,” Zulpata mengingatkan.

Semoga dengan penjabaran singkat ini, Anda akan lebih sering mengecek kondisi ban.

Penulis/Foto: Fend / Dok.Otomotif

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa