WASPADAI BAHAN KIMIA
Panas akibat mobil yang terjemur, parkir di tempat terbuka dalam waktu yang lama memang membuat tidak nyaman. Tapi selama mobil Anda tidak mendapat banyak perubahan atau mengangkut berbagai barang kimia, tidak ada yang perlu dikawatirkan.
“Bahan-bahan plastik, dasbor, trim atau jok yang asli enggak masalah kalau kepanasan. Karena pabrik sudah memperhitungkan kondisi ekstrem seperti itu. Bahwa mobil akan kepanasan,” kata Usman Adi, manajer servis Tunas Toyota.
Yang mesti diperhitungkan justru benda-benda yang kita tambahkan ke dalam mobil. Seperti aksesori, parfum mobil, pembersih dan sebagainya yang mengandung bahan kimia. Parfum mobil bentuk cair atau gel, bisa menguap berlebihan jika kepanasan. Apalagi kalau baunya tajam, ditambah panas terik, bisa bikin puyeng.
Jangan langsung tutup rapat, biarkan tubuh beradaptasi dan udara panas keluar(kiri atas). Simpan bahan dan cairan kimia dalam kotak kedap, terutama bila tak ada bagasi terpisah(kiri bawah). Parfum, mudah menguap bila kepanasan. Hati-hati sensitif aroma tajam, bisa puyeng (kanan).
Apalagi kalau mobil tidak memiliki bagasi tertutup. Seperti minibus atau MPV seperti Nissan Serena, Livina, Kijang, Avanza, Yaris, Jazz, Alphard, Land Cruiser, Pajero dan sebagainya. Tidak ada ruang tertutup antara kabin penumpang dan bawaan.
Selain udara dari kabin, problem akibat panas juga bersumber dari tubuh yang tidak siap menerima perubahan lingkungan. Seperti dari ruang AC di mall atau kantor, ke parkiran yang panas. Suhu dalam kabin yang terjemur bisa mencapai 400 Celcius, bahkan lebih.
“Perubahan suhu dari ekstrem ke ekstrem, dingin ke panas atau sebaliknya yang terlalu cepat, tidak sehat untuk tubuh. Jangan langsung menutup semua jendela dan pintu dengan AC dingin. Saat jalan lagi, biarkan jendela terbuka dulu beberapa saat, agar tubuh beradaptasi pelan-pelan,” saran dr. Hafiz Abubakar, SpA dari RS Sari Asih, Tangerang. “Apalagi kalau ditambah ada bahaya zat-zat yang menguap saat mobil kepanasan. Bisa buat orang pusing, puyeng…,” imbuh Usman.
Bukan hanya kesehatan, antisipasi tersebut juga perlu untuk menjaga mobil sendiri. Jendela atau pintu perlu dibiarkan terbuka beberapa saat, agar udara panasnya keluar dan mencegah kaca pecah. Seperti dialami sendiri oleh Jusri Pulubuhu, pehobi otomotif dan pakar safety driving.
“Di Amerika beberapa tahun lalu, waktu itu panasnya luar biasa. Saya langsung menutup pintu mobil yang kejemur seharian, kaca depannya langsung pecah. Padahal sebelumnya mobil dalam keadaan baik dan saya membanting pintu seperti biasa. Saya pikir saya ditembak. Ternyata karena udara panas. Di Arab sudah jadi peringatan umum untuk membuka sedikit jendela mobil saat parkir, agar udara panasnya enggak mampet di kabin,” papar Jusri. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR