Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Human Error Gagalnya Antisipasi

billy - Minggu, 18 September 2011 | 15:03 WIB
No caption
No credit
No caption


Bahtiar Ujang Permana. ada unsur kelalaian.
JAKARTA -
Faktor mobil dan lingkungan hanya merupakan faktor pendukung dalam terjadinya kecelakaan. Penyebab utama yang paling besar adalah manusia yang ada di balik kemudinya.

“Lantaran gagalnya mengantisipasi,” ungkap Jusri Pulubuhu pakar safety driving dari Jakarta Defensive Driving Consulting di Jakarta.

Memang kebanyakan pengemudi yang berkendara di jalan tidak mempunyai referensi ilmu tentang safety driving. Rata-rata mereka hanya berdasarkan pada kebiasaan semata. Akibatnya lama kelamaan dianggap sebagai hal yang benar.

“Meski pada dasarnya hal tersebut salah. Seperti membawa penumpang melebihi kapasitas dan lainnya,” tambah Jusri. Hal ini bisa jadi juga terjadi pada Saipul Jamil.

“Mau jenis mobil apapun, jika tidak ada kesadaran kehati-hatian dari pengemudi tentunya akan menjadi lebih berbahaya,” ungkap AKBP Bahtiar Ujang Purnama, Sik. Msi. Selaku Kapolres Purwakarta.

Maksudnya, prilaku pengemudilah yang harus menyesuaikan dengan kondisi medan dan kendaraannya. Misalnya, kalau sudah tahu mobil dalam keadaan enggak enak atau sedang mengangkut beban banyak tetapi harus jalan juga. Pengemudi harusnya lebih tahu diri dengan menjalankan mobil lebih hati-hati.

“Cukup berjalan dengan kecepatan minimum yang disarankan di tol dan posisi mobil di jalur lambat,” lanjut Jusri.

Begitu pula saat melalui jalan yang tidak biasa dengan kondisi mobil yang juga enggak biasa. Tentu harus lebih hati-hati. Jadi sebenarnya enggak perlu memiliki keterampilan mengemudi layaknya peslalom atau pembalap untuk mengantisipasi kecelakaan di jalan. Tetapi cukup dengan melakukan pencegahan dengan mengatur prilaku saat mengemudi.

“Kalau sudah tahu keadaan mobil reyot masih dibawa ngebut juga, ya memang sopirnya yang memiliki prilaku enggak benar,” ucap pria ramah ini lagi.

Tidak hanya saat berkendara perilaku pengemudi harus disesuaikan. Saat mobil belum berjalanpun prilaku sebaiknya sudah disesuaikan. Bisa dengan mempersiapkan kendaraan, apalagi jika akan berpergian ke luar kota atau mempersiapkan diri  sendiri dengan beristirahat misalnya. "Semua itu sebenarnya tergantung pada diri kita semua."

Walau demikian, persoalan human error belum diputuskan. “Sejauh ini ada kemungkinan terjadinya kelalaian pada pengemudi. Tetapi kasus ini masih dalam penyelidikan, kita lihat saja nanti perkembangannya,” tutup Bahtiar.  (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa