Namun untuk sirkuit Yeongam di Korea, pihak Pirelli melihat kondisinya cukup unik. Minimnya level grip ban pada aspal, membuat Pirelli kembali memilih ban ekstra lunak. Hal ini disebabkan karakter aspalnya cukup licin. Konfigurasinya adalah penggunaan kompon ban lunak sebagai ban utama dan kompon ban ekstra lunak sebagai ban pilihan.
“Kalau untuk sirkuit Suzuka, kami bisa mengambil banyak data dari ajang balapan lain seperti balap motor, GT Racing, dan lain sebagainya. Namun untuk sirkuit Yeongam, kami semua masih mempelajarinya. Namun kami agak lebih karena kami bisa mengambil data dari teknologi simulasi yang memungkinkan pengumpulan data sebanyak-banyaknya. Makanya saya katakan bahwa strategi penggunaan ban sangat vital di F1 Korea,” jelas Paul Hembery, direktur motorsport Pirelli. (otosport.co.id)
Berikut data alokasi ban selama F1 2011 berlangsung :
1. F1 Australia : ban keras (utama), lunak (pilihan)
2. F1 Malaysia : ban keras (utama), lunak (pilihan)
3. F1 Cina : ban keras (utama), lunak (pilihan)
4. F1 Turki : ban keras (utama), lunak (pilihan)
5. F1 Spanyol : ban keras (utama), lunak (pilihan)
6. F1 Monako : ban lunak (utama), ban ekstra lunak (pilihan)
7. F1 Kanada : ban lunak (utama), ban ekstra lunak (pilihan)
8. F1 Eropa : ban medium (utama), lunak (pilihan)
9. F1 Inggris : ban keras (utama), lunak (pilihan)
10. F1 Jerman : ban medium (utama), lunak (pilihan)
11. F1 Hongaria : ban lunak (utama), ban ekstra lunak (pilihan)
12. F1 Belgia : ban medium (utama), lunak (pilihan)
13. F1 Italia : ban medium (utama), lunak (pilihan)
14. F1 Singapura : ban lunak (utama), ban ekstra lunak (pilihan)
15. F1 Jepang : ban medium (utama), lunak (pilihan)
16. F1 Korea : ban lunak (utama), ban ekstra lunak (pilihan)
Editor | : | billy |
KOMENTAR