Menariknya seperti 'salam kenal' di daerah lain, event berlokasi di depan stasiun Malang ini memancing peserta lewat beragam hadiah utama seperti motor untuk delapan juara dari sepuluh kelas yang dilombakan. Sebelumnya, event garapan Okzigen ini digelar di Jakarta, Jabar dan Yogyakarta.
Sayangnya, respon pembalap Jatim sendiri masih kalah dibanding antusiasme pembalap DKI dan Jabar di mana balap skutik ini bermula. Tak ayal, pembalap asal Jabar mendominasi peraihan hadiah berupa motor. "Kami sudah memperkirakan, makin ke timur peserta semakin sedikit, padahal kami sudah bersedia membuka kelas lokal," ujar Freddy Ojo, panitia dari Okzigen.
Sementara menurut Juni AS, pembalap asal Nganjuk, Jatim yg turun, selain regulasi seperti wajib memakai produk sponsor, ada keraguan dari para peserta Jatim untuk berpartisipasi menghadapi pembalap nasional. Padahal komunitas balap skutik Jatim, di Tulung Agung khususnya, cukup banyak.
Terbukti dari ramainya kelas matik di tingkat kejurda. Untuk itu, pembalap Aries Putra Federal Oil MPM Oei ini berniat 'ngompori' peserta Jatim untuk ikut IMC. "Sebelum ikut, saya sendiri tanya-tanya apa saja syaratnya kepada pembalap lain. Minggu depan ada kejurda, saya akan bilang bahwa ikut IMC hadiahnya gede," ujarnya yakin.
| Editor | : | billy |
KOMENTAR