OTOMOTIFNET - Dua puluh tahun menggarap balapan, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) memang matang di bidang ini. Hanya saja, belakangan program motorsport ‘Garpu Tala’ Indonesia kian mengendur. Event terasa kurang angin segar sementara prestasi seakan mentok di situ-situ aja. Bagusnya, ada sinyal penggiat promosi markas Pulo Gadung menyadari hal ini.
Aktifkan Fun Race
Paulus S. Firmanto mengakui, dua tahun ke belakang ini kegiatan motorsport tak mengalami perkembangan berarti. Artinya tak menunjukkan ada star baru yang muncul. “Kalo saya liat, pemenangnya itu-itu aja, kadang cuma pindah tim,” aku general manager promotion & motorsport division YMKI.
Paulus lantas menyorot masalah pembibitan yang sepertinya kurang menghasilkan regenerasi dengan darah baru yang lebih segar. Untuk itu pihaknya tengah memikirkan formulasi baru agar balapan berbasis Yamaha ini menarik banyak peminat.
Hanya saja, ide yang ada di benak Paulus saat ini justru menjauh dari gebyar balap profesional. Lantaran terpikir untuk mempopulerkan balapan murah untuk kalangan masyarakat luas non-pembalap. “Kita tengah pikirkan bikin balapan seperti dulu, mengaktifkan Yamaha Fun Race. Sekarang ini, mau ikut balapan kan serem banget. Ikut standar pemula saja udah kayak underbone seeded,” lanjut Paulus.
Enggak heran kalau ia belum dapat membeber seperti apa konsep yang menarik banyak peminat tersebut. “Formulanya kita cari lagi. Juga kita pikirkan bagaimana caranya melakukan pembibitan supaya lima tahun lagi jadi pembalap. Sekarang ini kita coba buka kelas yang sifatnya fun race. Yang penting fun dululah, untuk umum tanpa mengubah yang sudah ada,” terang pemukim BSD, Tangerang ini.
Jika terjadi, bukan enggak mungkin, ada kegiatan tambahan dalam Yamaha Cup Race yang melibatkan peserta non pembalap profesional. Jika tidak, seperti Suzuki yang menggelar Gebyar Suzuki menggunakan skutik Skydrive yang ditunggangi masyarakat awam di trek khusus. Atau entahlah.
Selama ini, Yamaha memang konsisten menjalankan aneka proyek balap yang merupakan bagian dari promosi mereka. Sebut saja Yamaha Cup Race berbuah balapan tingkat ASEAN sesama Yamaha. Lalu joint race berupa pembinaan pembalap dan tim untuk ikut di Indoprix dan Motoprix. Satu lagi Yamaha Racing Academy yang berlaku untuk pembalap dan mekanik di kelas supersport 600 cc.
Nah, itu tadi ancar-ancar program Yamaha yang berbau marketing dari Paulus dengan kalangan ‘motor kecil’nya. Nada berbeda justru muncul dari Ari Wibisono yang memang mengomandoi langsung aktivitas sport YMKI. Ia lebih banyak menyinggung kegiatan balap berbasis motor sport 600 cc saat dikonfirmasi mengenai proyek-proyek motorsportnya. Meski demikian, nada tidak puas sama-sama tercermin dari Ari dan Paulus. “Kami tidak ingin mengulangi kesalahan,” ucap Ari yang menjabat manajer motorsport YMKI ini singkat.
Namun ia tak secara gamblang menjelaskan kesalahan apa yang dimaksud. Hanya secara tak langsung ia menyinggung program pembinaan di supersport yang akan dimatangkan dalam koridor Yamaha Racing Academy (YRA). “Kita siapin kelas 600 cc, lalu beri pilihan apakah peserta ingin menjadi pembalap profesional. Kalau Yamaha Indonesia bisa beri fasilitasnya, kenapa tidak? Tetapi kalau sudah disiapkan tapi pembalapnya enggak punya mimpi, bagaimana?” sergahnya. Mungkinkah yang dimaksud adalah program Yamaha di kejuaraan dunia yang selama ini melibatkan Doni Tata? (Bersambung)
Penulis/Foto: Iday / Iday
| Editor | : | Editor |
KOMENTAR