OTOMOTIFNET - Sekitar tahun ‘2000-an, mungkin masih ingat dengan serbuan merek motor Cina di Indonesia. Yup, terjadi setelah krisis ekonomi ‘98 menyerang Indonesia. Dan motcin (motor Cina) berdatangan dan dijual bebas di ruko-ruko bahkan di perumahan.
Fenomena tersebut tak berlangsung lama. Kualitas dan pelayanan purna jual yang sangat minim membuat motcin lambat laun lenyap oleh market -nya itu sendiri.
Beberapa merek motcin masih hidup di Tanah Air hingga kini. Salah satunya Jialing yang sudah menancapkan kukuknya sejak 1998 di Indonesia. Meskipun dikepung oleh produk Jepang dan kini ada juga dari India.
Wang Xiaobin, CEO PT Buana Jialing Makmur Sakti Motor (BJMSM), pemegang merek motor Jialing di Indonesia menjelaskan keberhasilan Jialing bertahan lantaran penetrasi ke luar pulau Jawa, seperti Sumatra dan Kalimantan. “Kalau di Jawa kita susah bersaing dengan motor Jepang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Xiaobin mengatakan, “Produk kita bagus karena didukung oleh pemerintah (Cina, red). Karena Jialing adalah perusahaan BUMN,” terang pria asli Cungko ini.
Jadi, katanya, Jialing bukan perusahaan atau pabrikan motor kecil atau rumahan yang dulu menyerbu Indonesia melalui produk-produknya. “Kita investasi di Indonesia dengan saham 50:50 (Cina : Indonesia). Bukan jualan saja karena itu tidak akan long term.”
Menyoal rencana jangka pendek Jialing untuk bisa bersaing dengan produk lainnya, Xiaobin menerangkan akan terus membuat produk yang berkualitas.
“Dan mengikuti tren pasar yang sedang berkembang di Indonesia. Contohnya matik yang belakangan ini lagi meningkat,” imbuhnya.
Melalui produk skutik (skuter matik) berlabel Exomatic bermesin 125 cc barunya, BJMSM ingin ‘mencuri’ kue skutik dengan banderol Rp 8,5 juta (OTR DKI Jakarta).
Bahkan, tahun depan, menurut Xiaobin, akan diluncurkan pula skutik model retro yang hanya diisi oleh Honda Scoppy saat ini.
Semoga enggak jiplak.
| Editor | : | billy |
KOMENTAR