Jakarta - Mobil dengan performa tinggi, ataupun mobil listrik, biasanya menggunakan Electric Vacuum Pump, untuk membantu daya pengereman mobil. Seperti yang juga diaplikasi pada mobil listrik Tucuxi.
Pada umumnya, prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat.
Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan, tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi.
Tidak seperti sepeda motor, mobil melakukan pengereman pada keempat roda hanya dilakukan dengan satu pedal rem, sehingga bisa bayangkan betapa beratnya kerja brake pedal untuk memperbesar tekanan dari pengemudi.
Oleh sebab itu dibutuhkan komponen tambahan yaitu booster rem yang berfungsi untuk memperingan kerja pedal dengan memanfaatkan kevakuman intake manifold pada saat mesin hidup.
Itu pada mobil dengan mesin konvensional. Lain halnya dengan mobil listrik yang tentu saja tidak punya ruang mesin ataupun intake manifold. Nah, fungsi dari electric vacuum pump ini sangat penting bagi mobil listrik karena bisa menciptakan tenaga penghisap bagi booster rem untuk menghasilkan daya rem optimal.
Hanya saja, karena Electric Vacuum Pump itulah satu-satunya andalan yang digunakan pada mobil listrik Tucuxi untuk mengendalikan laju, sementara tidak ada bantuan dari gearboks untuk melakukan engine brake, sehingga beban kerja sistem rem sangat berat.
Padahal, menurut Dasep Ahmadi, yang juga sudah menciptakan mobil listrik Ahmadi, sebenarnya engine brake tetap diperlukan untuk mengendalikan laju, "Karena pada dasarnya, Electric Vacuum Pump itu kerjanya hanya untuk memperingan injakan pedal rem, jadi bukan secara langsung membuat mobil jadi lebih pakem remnya," ujar Dasep ketika dihubungi otomotifnet.com (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR