Sayangnya bagi masyarakat Indonesia, perbandingan kapasitas mesin kecil yang bertenaga besar masih belum dikenal dengan baik. Belum lagi, kapasitas mesin 1.0 liter yang dianggap setara dengan mobil murah (LCGC) seperti Agya dan Ayla. Lalu bagaimanakah tanggapan Ford Motor Indonesia?
"Kami yakin mesin 1.0 liter EcoBoost akan diterima dan tidak disamakan dengan mesin LCGC. Karena berbeda dari sisi tenaga dan teknologi," papar Bagus Susanto, Managing Director PT FMI.
Menurutnya, jika memilih mobil bermesin EcoBoost berarti konsumen mencari kendaraan yang memenuhi keinginannya, bukan kapasitas mesinnya.
"Jadi Ford tidak mempermasalahkan volume mesinnya. Yang paling penting, bagi Ford dalam mengaplikasi EcoBoost yakni dapat menangkap kebutuhan konsumen akan mesin irit tapi tetap bertenaga. Selain itu kami yakin kedepan, concern konsumen terhadap teknologi yang memudahkan pekerjaan akan lebih tinggi," urai Bagus.
Selain itu, Bagus menambahkan jika EcoBoost juga tak melulu bicara tentang mesin berkapasitas kecil. Karena rentang volumenya cukup banyak. “Yakni tersedia mulai dari kapasitas 1.0-3.5 liter. Bahkan mobil sekelas Ford Mustang juga mengandalkan mesin EcoBoost 2.0 liter,” katanya.
Seperti diketahui, teknologi EcoBoost sendiri menjadi sistem anyar yang bakal diusung oleh beragam produk global Ford. Setelah muncul pada varian SUV EcoSport, mesin versi 1.0 liter EcoBoost yang bertenaga sekitar 100-125 ps akan diusung oleh hatchback global Fiesta. (mobil.otomotifnet.com)
| Editor | : |
KOMENTAR