SKF Asia Bikin Bearing Mobil Rendah Emisi

billy - Minggu, 17 Juli 2011 | 08:03 WIB

No credit

No caption

JAKARTA - Jika mendengar nama SKF pasti yang terbayang di kepala adalah bearing. Lantas apa hubungannya produk ini dengan program hemat energi?

Salah satunya menjadi sponsor utama dan technical support di gelaran Shell Eco Marathon Asia yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia beberapa waktu lalu (7-9 Juli).

SKF juga telah mengembangkan produk yang hemat energi yang diberi nama SKF Energy Eficcient (E2). "Yaitu bearing yang low friction sehingga komponen bergerak lebih halus dan lama. 30% lebih rendah gesekannya dibanding bearing standar," ungkap Rakesh Makhija, president SKF Asia.

Logikanya jika gesekannya berkurang, komponen akan bekerja lebih ringan bebannya. Membuat tenaga penggerak tidak perlu power tambahan buat menjalankan komponen. "Energi yang digunakan pun akan lebih hemat,"tambah pria yang berdarah India ini.

Produk yang dikembangkan sejak tahun 2007 ini sudah diterapkan di berbagai komponen industri maupun otomotif di dunia. Nah komponen ini pulalah yang dipasok SKF Asia untuk para peserta Shell Eco Marathon Asia. "Kegiatan ini juga sekaligus menciptakan interaksi antara SKF dan para mahasiswa sebagai peserta. Karena di industri otomotif, ide inovasi dari mereka menjadi masukan penting buat kami," tambah Torsten Nordgren, Director Automotive Division SKF Asia.

Dukungan langsung dari SKF Asia ini sangat membantu para peserta dalam menerapkan teknologi efisiensi pada kendaraannya. "Karena di sini belum dijual. Tetapi tinggal bilang mau bearing buat apa saja langsung dikirim," aku Gerry Julian, manajer tim dari Universitas Indonesia.

SKF mendukung kegiatan Shell Eco Marathon semenjak dilaksanakan pertama kali di Perancis (Eropa) pada tahun 1985. Kemudian berkembang ke Amerika dan Asia kini. "SKF konsisten untuk membantu konsumennya agar dapat menerapkan solusi efisiensi energi," lanjut Rakesh lagi.

Di Asia sendiri perlombaan ini sudah dilaksanakan sejak tahun lalu yang diikuti 81 tim dari 10 negara. Kali ini diikuti oleh 95 tim dari 13 negara di Asia. Gelaran ini tidak sekadar menguji tingkat pemakaian bahan bakar yang paling efisien. Tetapi juga desain dan tingkat keamanan kendaraan yang digunakan selama berlomba. (mobil.otomotifnet.com)