“Respon terhadap Komodo sangat luar biasa, bahkan inden Komodo bisa sampai tiga bulan. Untuk itu kami minta maaf kepada para pelanggan jika harus menunggu lama,” jujur Dewa Yuniardi, Ketua Bidang Pemasaran/Komunikasi PT FKT disela pameran INAPA 2011 di JIExpo, Jakarta.
Komodo kebanyakan dipesan oleh perusahaan yang bergerak disektor perkebunan dan kehutanan. “Sedangkan yang menjadikan Komodo sebagai sarana penunjang wisata masih agak sedikit, tapi pasar kearah tersebut tetap ada,” lanjut Dewa.
Pasar mobil berharga Rp 60 juta ini tersebar diseluruh wilayah Indonesia, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Medan, Pekan Baru hingga Papua. “Tapi tak ada satu pun pemesan dari ibukota,” selorohnya.
Dewa menambahkan, kendala yang dihadapi Komodo diantaranya terjadi di jumlah produksi yang masih terbatas, yakni hanya sekitar 10-12 unit perbulan. “Saat ini kami masih mengkaji, apakah kami membutuhkan tambahan tenaga kerja,” ujar pria ramah ini.
Seperti diketahui, Komodo merupakan mobil light offroad, bertipe buggy karya anak bangsa. Ditunjang ban MT dan sasis tinggi, memudahkan Komodo untuk berkeliaran dijalanan perkebunan sekalipun.
Mengandalkan mesin 4-Tak berkapasitas 250 cc yang memiliki torsi sampai 17,6 Nm di 5500 Rpm. Dan kreasi pabrikan asal Cimahi, Jawa Barat ini diklaim mampu melaju hingga 60 km/jam. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR