OTOMOTIFNET - Beberapa waktu yang lalu dari salah satu rekan redaksi OTOMOTIF, ada kabar yang cukup mengenaskan datang dari Kota Hujan, Bogor. Dimana sebuah kelalaian, membuat seorang bocah yang belum genap berusia 5 tahun harus meregang nyawa akibat keteledoran sang Ayah.
No caption
| 
No caption
Radiator Coolant dan minyak rem, mengandung etilen glikol yang bisa bikin gangguan pada jantung dan ginjal |
.jpg)
No caption
Konsol bok, bukan jadi tempat cairan lain selain air minum dan air aki bertutup merah itu mengandung Asam Sulfat | Simpan dalam boks . |
Kronologis begini, bermula dari sang ayah yang meninggalkan 2 putranya di dalam mobil. Sementara si ayah membeli sedikit keperluan di mini market, kedua kakak beradik tersebut bersenda gurau di dalam mobil.
Disela-sela keceriaan mereka, tiba-tiba si adik mengeluh kehausan kepada kakaknya. Tanpa ragu dan tidak tahu, si kakak mengambil sebuah botol yang berisikan air putih dan memberikannya kepada adiknya. Karena haus, si adik meminum air tersebut yang ternyata air aki zuur yang mengandung H2SO4 (asam sulfat).
Setelah 3 jam berselang dan sudah dilakukan penanganan di rumah sakit setempat, nyawa si adik enggak tertolong, alias tewas. Sungguh sebuah keteledoran yang enggak perlu terjadi.
Merobek Lambung
Jelas, keteledoran sang ayah tersebut karena dia menaruh cairan-cairan treatment kendaraan sembarangan di dalam mobilnya. Padahal, cairan itu berbahaya alias bukan buat diminum. Apalagi aki zuur!
Mau tau apa akibatnya jika air aki zuur itu terminum? “Asam sulfat yang terminum, dapat menimbulkan luka bakar pada selaput mukosa pada saluran pencernaan. Bila asam sulfatnya pekat, bisa merobek lambung dan saluran pencernaan lainnya. Bila penanganannya telat, korbannya bisa meninggal dunia,” kata Dr. Rastra Rantor, SpA, M. Kes.
Bahaya asam sulfat, enggak hanya terjadi saat diminum saja. Bila zat ini terhirup, dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan paru-paru. Bisa menimbulkan peradangan kronis pada saluran pernapasan dan menyebabkan bronkitis akut.
“Bila bersentuhan dengan kulit, asam sulfat encer bisa bikin kulit terasa gatal-gatal. Lebih parah lagi, bagian kulit yang terkena cairan tersebut mungkin bisa menimbulkan luka bakar,” papar dokter spesialis anak yang praktek di rumah sakit ibu dan anak Aulia, di kawasan Jagakarsa, Jaksel ini.
Itu bila kita berbicara akibat bahaya asam sulfat di tubuh. Nah kalau ngomongin gejalanya, bagi mereka yang meminum asam sulfat akan terjadi korosi pada selaput mukosa di mulut dan kerongkongan akan terasa sakit juga panas. Selain itu, perut bagian atas terasa sakit dan mual. Korban akan merasa haus, kulit pucat dan dingin, denyut nadi lemah namun cepat serta nafas enggak bisa panjang.
Mau tahu pertolongan pertama yang bisa dilakukan buat yang tidak sengaja meminum asam sulfat? “Jangan dimuntahkan, pasalnya bisa memperparah kerusakan dalam tubuh. Berikan penetralisir seperti susu murni dan jangan diberikan minuman yang mengandung karbonat. Bisa juga meminum air putih secukupnya untuk mengencerkan asam,” saran pengendara Honda Tiger ini.
Etilen Glikol
Selain air aki, ada beberapa cairan lain seperti radiator coolant, minyak rem dan cairan wiper yang penempatannya bisa jadi sering tidak diperhatikan. Radiator coolant danminyak rem mengandung bahan etelin glikol.
Senyawa ini tidak berbau dan rasanya manis, namun bila terminum punya potensi beracun. Keracunan terjadi akibat metabolisme etilen glikol jadi asam glikolat dan asam oksalat. Akibatnya adalah gangguan jantung dan gagal ginjal akut.
“Bila memang tidak sengaja terminum, pertolongan pertamanya mesti minum air putih atau susu. Selanjutnya segera ke dokter terdekat, untuk penanganan lebih lanjut,” terang Dr. Rastra.
Etilen glikol, mempunyai kecenderungan tidak mengiritasi kulit maupun mata. Namun bila terkena pada bagian-bagian tersebut, khususnya mata langsung lakukan pertolongan pertama. Caranya, cuci bagian yang terkena cairan itu dengan air bersih. Bila Anda pengguna contact lens, jangan lupa lepas dulu pengganti kaca mata itu.
Bagaimana dengan air wiper? Cairan ini, mengandung detergen. Hal tersebut terlihat dari busa yang ditimbulkan saat pemakaian. Dampak secara langsungnya bila terkena mata, bagian tersebut akan terasa perih. Antisipasi sama dengan saat mata terkena cairan yang mengandung etilen glikol.
Simpan Dalam Boks
Agar kabar mengenaskan dari Bogor itu tidak terjadi pada keluarga Anda, sebaiknya cairan-cairan berbahaya tersebut dihindarkan dari jangkauan anak-anak. Cara paling mudah adalah menempatkan cairan-cairan tersebut dalam sebuah boks khusus jika ingin dibawa di dalam mobil.
“Lalu boks tersebut taruh dibagasi atau bagi mobil-mobil tak berbagasi, cukup taruh di kabin paling belakang mobil,” tutur Jusri Pulubuhu, pengamat safety driving di Tanah Air. Meski sudah ditaruh dalam boks, namun tetap saja jangan sembarang taruh. Dengan kondisi sudah terpakai, pastikan tutup botol cairan tersebut terkunci rapat sebelum ditaruh dalam boks.
Hal ini untuk mencegah, cairan dalam botol merembes keluar dan bikin kotor boks penyimpanan. Jika tidak terpakai dan tinggal sedikit, jangan sekali-kali memindahkan cairan dari botol aslinya. Apalagi bila tukar tempatnya dengan botol bekas air minum. Lebih baik tetap simpan dalam botol aslinya atau kalau tinggal sedikit buang saja.
Penulis/Foto: Oct / Octa
| Editor | : | Editor |
KOMENTAR