Apalagi ketika komentar Anggota DPR RI, Roy Suryo yang meminta pemerintah untuk mengeluarkan izin produksi Esemka, meski emisi Esemka belum memenuhi syarat. Padahal, agar tidak kerja dua kali, Esemka lebih bijaksana untuk bersabar.
"Ya itu memang terkesan terburu-buru. Seharusnya Esemka bersabar, bersihkan diri dulu, baru bicara produksi," ujar Ketua bidang Pemasaran dan Komunikasi Asosiasi Industri Otomotif Nusantara (AsiaNusa) Dewa Yuniardi.
Jangan samapai, nantinya Esemka tiba-tiba sudah dijual padahal secara emisi saja belum memenuhi syarat. Sementara di sisi lain, produsen mobil asing sedang gencar-gencarnya mengedepankan isu produk yang ramah lingkungan.
"Jangan sampai itu menjadi senjata makan tuan. Esemka nanti dianggap tidak ramah lingkungan, dan mengganggu kepercayaan masyarakat. Tapi semoga ini ke khawatiran saya saja," ujar Dewa.
Karenanya, menurut Dewa, sudah benar langkah Esemka untuk legowo dan memperbaiki kekurangan dari pengujian kemarin. Terutama masalah seting mesinnya. "Memang mesinnya bisa jalan, tapi kan emisinya? Nah itu yang harus disempurnakan," tegas Dewa.
Dewa menambahkan, jangan sampai Esemka jalan ditempat, karena kalau tidak lulus uji, tidak mungkin dapat plat nomor, dan tidak akan bisa berada di jalan raya. "Percuma kalau bisa diproduksi, bahkan banyak, tapi tidak bisa dijalan raya, kan sia-sia," tambahnya.
Dan satu hal lagi, jangan sampai karena terburu-buru demi mengejar setoran agenda salah satu pihak, Esemka nantinya hanya dianggap seperti Kopaja dan Metromini yang membuat kesal pengendara lain karena emisinya tidak memenuhi standar. Kita sama-sama tidak mau kan? (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR