| |
OTOMOTIFNET - Di komunitas drifting, kendala seperti ini justru dijadikan tantangan. Mobil-mobil FWD yang selama ini beredar mulai diberdayakan. Dengan alasan populasi dan biaya modifikasinya tak semahal spek mobil RWD. Kini banyak yang sudah mulai mempersiapkan mobil FWD untuk ajang drifting terdekat.
Dengan sedikit sentuhan modifikasi spek drift dan pemahaman teknik-teknik drifting FWD, sudah cukup modal berpacu di trek drift. Harapannya bisa meramaikan kelas FWD, sehingga dari segi kuota dapat menyamai jumlah partisipan kelas RWD.
Tapi kesan yang selama ini didapat, FWD seakan jadi anak tiri. Bahkan stempel ‘tidak cocok’ untuk drifting sudah melekat. Seperti dialami Andre Irawan, mekanik sekaligus manajer salah satu tim drifting FWD yang beberapa minggu lalu menurunkan 2 mobil (Swift dan Jazz) di sebuah kompetisi drifting di Jakarta.
“Kita seakan jadi anak tiri. Terutama saat latihan, memang peserta FWD lebih sedikit dari RWD tapi malah waktu latihan jadi dikurangin. Padahal kebanyakan drifter FWD kan pemula,” cerita pemilik bengkel Garuda Motor, di Cijantung, Jaktim yang menaungi komunitas slalom dan drift FWD ini.
Padahal di event tersebut, sudah mulai dipertunjukkan taji mobil-mobil FWD. Contoh kiprah peslalom nasional Anggana OHP dan Alinka Herdianti yang mendominasi kategori ini dengan Yaris spek slalom. Walau belum sebanyak peserta RWD, namun dari jumlah yang terdaftar di kelas FWD sudah menunjukkan antusias yang cukup baik.
“Sebenarnya yang punya FWD banyak yang mau ngedrift tapi gak tau caranya. Mereka pikir enggak bisa. Jadi keburu minder duluan,” jelas Anggana.
Padahal bermodal mobil FWD kayak milik Anggana dan Alinka yang spek slalom sudah bisa turun di arena drifting. “Tapi kesempatan untuk latihan kurang banyak. Karena memang drifting itu kan baru jadi perlu sarana untuk belajar. Khususnya pemilik mobil FWD yang banyak di sini,” tukas Andre lagi.
Coba ya ada kejuaraan khusus kayak, Drifting FWD Battle. Dijamin rame!
Penulis/Foto: Pj, Toncil, Anto
| Editor | : | Editor |
KOMENTAR