Jakarta - Mobil listrik memang sedang booming, tapi tetap saja, produsennya harus terus mengerutkan kening untuk berfikir bagaimana caranya membuat baterai yang lebih murah agar biaya produksi mobil listrik tidak tinggi.
Nah, salah satu tindakan cerdas yang akan dilakukan Tesla Motors adalah dengan menggunakan baterai yang mirip dipakai pada komputer portable atau Laptop. Dengan begitu, harapannya bisa membuat harga jual mobil listrik Tesla lebih murah.
Dengan mengembangkan baterai mirip baterai laptop tersebut, Tesla Motors memperkirakan total biaya produksinya setara dengan penjualan hanya sebanyak 20.000 unit mobil untuk bisa balik modal.
Bayangkan dengan pengembangan baterai Lithium-ion biasa, yang kalau ditotal, biaya pengembangannya setara dengan menjual sebanyak 500.000 unit untuk bisa balik modal.
"Harga baterainya juga lebih murah, yakni sekitar Rp 1,8 juta per kw/jam, bandingkan dengan baterai biasa yang mencapai Rp 7,2 juta per kw/jam," ujar Martin Eberhard, pendiri Tesla Motors.
Tesla Motors juga percaya, dengan baterai murah tersebut akan membuat perusahaan meraup untung dengan harga jual yang lebih murah, bahkan dibandingkan dengan Nissan Leaf.
Paket baterai Tesla, terdiri dari ribuan sel lithium-ion kecil yang mirip dengan yang digunakan di komputer portabel. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR