"Wah kalau menjadi instruktur atau pelatih yang full time alias profesional mungkin tidak karena bicara waktu dan juga melatih anak-anak itu perlu serba-ekstra. Ekstra sabar dan juga ekstra menangani orang tuanya," ujar Zahir Ali.
Pembalap paling senior di kelas Senior Max itu mengaku kerap memberikan tips dan juga trik serta input kepada pembalap di bawahnya atau yang mungkin berkonsultasi kepadanya. "Lebih suka yang spontan dan sudah bisa balapan. Kalau yang benar-benar mendidik dari yang nol belum terpikir sampai ke situ," imbuhnya.
Ditambah jadwal Zahir sendiri yang cukup padat di sela-sela bisnis yang dikerjakan yang mengharuskan dia berada di dua kota dalam kurun waktu bersamaan. Jadi untuk menjalani profesi pelatih secara full time bukan pilihan.
"Mungkin dua tahun lagi bisa jadi berubah. Namun itu pun karena menangani keponakan saya yang kelihatan punya bakat turunan dari ayahandanya yaitu Firhan. Jadi dua tahun ke depan mungkin bakal sering melihat batang hidung saya di trek gokart," pungkas Zahir Ali.
Tidak menjadi coach full time untuk umum, tapi untuk kalangan tertentu masih bisa lha. Kita lihat bagaimana kemampuan Zahir di bidang melatih talenta mudanya. Dua tahun lagi sih gak lama kok. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR