Mulai Februari, pihak Yamaha akan membuat workshop untuk bengkel umum. “Lebih kepada bagaimana cara merawat termasuk proses membersihkan partikel di throttle body,” jelasnya.
Ada bengkel umum sudah menyiapkan diri untuk menyongsong era teknologi tinggi ini. Seperti misalnya, Afandy Motor Sport (Afmos) di Jl Ciledug Raya No. 58B, Petukangan, Jakarta Selatan.
Bengkel spesialis V-ixion ini bahkan sudah punya alat mengecek kerusakan pada sistem injeksi V-ixion. “Namanya FI Diagnosis Tools (FIDT). Dapat dari pasar gelap harganya Rp 1,5 juta,” akunya.
Pakai alat ini, Afandy bisa dengan mudah mengecek kerusakan sistem injeksi. “Alat ini langsung menunjukkan kerusakan. Mekanik tinggal melakukan perbaikan saja. Jauh lebih mudah,” terangnya.
Sistem injeksi Yamaha lebih simpel. Karena dengan alat ini bisa sekaligus menyetel CO2 atau karbon dioksida yang diinginkan.
Bengkel lainnya yakni SSK yang biasa ngerjain motor Kawasaki. Bengkel yang terletak di Jl. Raya Pekayon, No. 132, Bekasi ini belum mempersiapkan secara khusus.
“Selama ini injeksi servisnya malah lebih mudah ketimbang mesin karbu,” ucap Chu Ong, mekanik SSK.
Lebih lanjut ia mengatakan untuk servis injeksi ringan masih bisa ditangani sendiri. “Kecuali kerusakan di sistem perlu bantuan bengkel resmi. Tapi, itu juga masih jarang sekali,” lanjut bapak dua putra ini.
Walau begitu, Chu Ong tetap mempersiapkan alat untuk deteksi kerusakan injeksi nantinya. “Tapi, itu masih perlu konsultasi dengan pihak Kawasaki Motor Indonesia,” ungkapnya.
Sayangnya, pabrikan Honda, Yamaha dan Kawasaki mengaku untuk peralatan diagnosis tool hanya eksklusif bagi bengkel resmi. “Alat ini memang hanya ditujukan bagi jaringan resmi,” tutup Reiner Sitorus dan Agustinus Indraputra dari pabrikan Kawasaki dan Honda. (motorplus-online.com)
| Editor | : | billy |
KOMENTAR