Atur Perjalanan
Belum lagi ditambah dengan anggapan kalau mesin mobil kelas premium yang berkapasitas besar. Diasumsikan spek seperti itu akan haus bahan bakar. Padahal tak mesti begitu sudut pandangnya. “Untuk pengemudian normal sebuah BMW seri 5 punya rasio konsumsi bensin 10 kilometer dengan 1 liter bensin, umumnya X5 punya rasio 8 kilometer per 1 liter,” buka Dennis A. Kadaruskan sebagai product planning manager PT BMW Indonesia. Ia dihubungi Kami lalu (18/8).
Dennis melanjutkan bahwa mesin mobil premium yang spek petrol maupun diesel memang wajib dapat pasokan bahan bakar yang oktannya tinggi. Sejurus dengan ini Radinal Mufti dari PT Mercedes-Benz Distibution Indonesia juga menyebut bahwa wajib bagi pemilik mobil kelas atas untuk mengatur jadwal perjalanan mereka lebih ‘rapi’. “Jangan mengisi bahan bakar ketika tangki sudah kosong,” sebut Radinal lewat surat elektroniknya ke OTOMOTIF.
Kebiasaan mengisi tangki bensin ketika jarum indikator sudah nyaris menyentuh garis E alias “empty” jelas bukan kelasnya pemakai mobil kelas atas. Selain itu, kondisi di jalur-jalur libur lebaran yang sulit diprediksi jelas menujukkan kalau tindakan preventif pantas dijalani. Ada baiknya untuk sudah mulai mengincar pom bensin jika indikator bensin sudah menunjukan volume yang tersedia di tangki sudah setengah dari kapasitas penuhnya.
Jangan lagi pakai perasaan untuk menakar kebutuhan konsumsi bahan bakar dengan pertimbangan kota tujuan tinggal beberapa kilometer lagi.
Diperlukannya sebuah tindakan preventif itu mengingat kebutuhan akan bahan bakar yang mutunya prima adalah ‘harga mati’ untuk sebuah mobil kelas premium. Radinal yang menjabat deputy director after sales & service department itu menyebutkan sejumlah potensi gangguan pada sistem jalur bahan bakar, sistem pembakaran, sampai unit control mesin jika tak dapat asupan bensin mutu prima. Untuk mobil baru hal ini berpotensi juga menggugurkan klausul garansi.
Lalu apakah perlu trik pakai aditif bensin jika toh harus mengisis tangki pakai premium atau solar biasa? Baik Radinal maupun Dennis tidak merekomendasikan apapun soal ini. “Tidak ada trik-trikan, kalau memang perlu bawa jeriken bensin khusus ini lebih baik,” tegas Dennis.
Jangan lagi berpikir kalau jeriken saat ini mudah keluarkan bau menyengat serta mudah bocor. Ya kalau mobilnya saja sudah mahal, jerikennya tentu tak pantas pakai yang murahan dong. Sebab tak sulit menemukan jeriken bensin yang mutunya prima di sejumlah gerai perlatan yang tersebar di sejumlah mal.
Waspada Macet
Baik Mercedes-Benz maupun BMW punya teknologi unggulan terkini pada mesin untuk soal efisiensi konsumsi bahan bakar seperti CGI (Charged Gasoline Injection) dan Efficient Dynamics. Teknologi-teknologi tersebut sebenarnya sudah bisa merubah persepsi bahwa mobil bermesin gambot adalah bisa juga efisien.
Tapi tetap patut diwaspadai bahwa jalur-jalur utama pantai utara maupun selatan rawan macet. Nah kondisi macet itulah saat dimana bahan bakar ‘terbuang percuma’. Dan jangan salah anggap, kondisi macet yang sering dipersepsikan mobil tidak bergerak ternyata membuat mesin harus tetap bekerja untuk menghidupi sektor kelistrikan yang paling tidak agar pendingin kabin tetap bekerja.
Kalau sudah begini silakan mulai mendata lokasi mana saja yang menyediakan bensin mutu tinggi. Untuk yang keluaran Pertamina bisa dicari di http://pastipas.pertamina.com. Situs ini punya data ratusan SPBU yang sudah berspesifikasi "Pasti Pas". Memang tidak semua menyediakan bensin jenis Pertamax Plus maupun Solar Dex, yang umumnya bisa ditemui di ibu kota provinsi.
Untuk bensin yang dikeluarkan oleh Shell maupun Total memang masih terbatas di area Jabodetabek dan Surabaya.
Jadi, siapa takut pakai mobil nyaman buat liburan lebaran? (mobil.otomotifnet.com)
| Editor | : | billy |
KOMENTAR