Kala masih baru, memang mobil mewah ini menjadi impian bagi sebagian orang, meski untuk pejabat pada instansi tertentu sudah bisa menikmati tunggangan dinas berkategori luxurious car ini. Namun, bayangan ini masih tetap hinggap di benak beberapa penggemar mobil bermesin 3.000 cc ini.
Seperti Gulam Dwialam dan Ampuh Suryanegara owner Toyota Crown Royal Saloon. "Kenyamanan Crown udah dirasakan seperti waktu bokap gue pakai, saat itu Crown 1983," ujar Gulam. Tak heran, bayangan akan kenyamanan masih hinggap di benaknya.
Interior nyaman jadi andalan (kiri). Mesin masih terjangkau harga onderdilnya (kanan)
Menurutnya pasaran Toyota Crown Royal Saloon produksi 1995-2000 ini sekitar Rp 55-100 juta. Gulam mendapatkan Crownnya seharga Rp 85 juta. Cukup banyak keraguan soal harga onderdil untuk mesin 2JZ-FEnya ini. Namun hal itu ditampik oleh Gulam yang sehari-hari pakai Innova itu.
Mengganti pelek besar, tak meng-hilangkan kesan mewahnya |
Sedangkan untuk mesin, seperti timing belt, tensioner serta seal kruk as bagian depan, cukup ditebus Rp 450 ribu. "Itu dengan genuine parts lho," ungkap lelaki berkacamata itu.
Sementara Ampuh, kesengsem dengan Royal Saloon 1999. "Itu barangnya bagus, 1999 bulan Desember," bangga pria yang sehari-hari naik Daihatsu Terios ini.
Satu hal yang membuatnya makin tertarik, karena fasilitas yang ada di bangku belakang. "Nyaman betul, bangku belakangnya bisa digeser secara elektrik," tukasnya.
Saking bernafsunya, mantan mobil dinas sebuah perusahaan itu pun ditebus Rp 98,5 juta. "Udah bernafsu, meski tergolong tinggi dibayar juga," ungkapnya. Agar makin nyaman, transmisi matik yang agak bermasalah pun direkondisi. "Habis sekitar Rp 5 juta, langsung beres," jelasnya.
Agar tampilan ‘mobil babe' ini menjadi masih cocok untuk anak muda, pelek Autocoture Empress 20 inci, lebar 8,5 inci di depan dan 9,5 inci buat belakang.
Cukup bergaya, elegan, serta hemat. Tetapi menurut Gulam, soal body parts tergolong masih mahal. "Jadi sebaiknya tetap menggunakan perlindungan asuransi," sarannya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR