|
OTOMOTIFNET - Menjelang mudik Lebaran tak ada salahnya memasukan bohlam headlamp ke dalam boks sparepart. Banyak otomania yang justru menemukan masalah setelah berkendara di malam hari ke kampung halaman.
Secara tak sadar, panas kontinu headlamp, hujan hingga getaran akibat jalan jelek bikin bohlam cepat putus. “Sebagian besar atau 90% problem lampu karena bohlam putus,” terang Riecky, Service 4W divisi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Kondisi alam seperti panas dan hujan yang datang berganti, bisa menyunat umur bohlam. Saat hujan turun banyak sekali bohlam yang putus. Putusnya justru saat dinyalakan dan dimatikan, bukan saat sedang menyala. “Sebabnya perbedaan suhu ekstrem berikut tegangan yang tak stabil,” tambah Alfons Sunarjadi, sales manager PT Foerch Indonesia, distributor lampu Foerch di Indonesia.
Nah ketimbang kena masalah di jalan sementara sulit menemukan bengkel, boleh saja menyiapkan serep di console box. Harganya tak mahal ini. Dipasaran untuk 60/55W berkisar Rp 35-70 ribu/bohlam. Sementara 100/90W Rp 40-100 ribu/bohlam. “Satu cukup dan dua serep lebih baik,” tambah Vincent Lo, sales manager lampu Hella.
Kaki dan soket kendor bikin panas. Bohlam bisa putus atau kabel meleleh . | Selain panas dan getaran, bercak jari di bohlam bikin filamen putus. Sebaiknya pegang bagian blacktop |
Perhatikan juga saat pemasangan. Jangan memegang gelas bohlam dengan tangan. “Jari tangan mengandung air dan lemak. Bercak yang membekas di permukaan gelas bohlam, dapat memicu panas berlebih. Pada bagian yang terkena bercak tadi, panasnya tidak bisa dilepas sempurna yang terkena bercak,” tambah Arief Hidayat, distributor bohlam Wuerth di tanah air.
Arief menambahkan, jika membeli bohlam sebaiknya yang branded atau merek terkenal sekalian. Selain lebih terjamin, aman, awet dan tidak merepotkan saat mudik di jalan. Produk yang baik bisa dilihat dari distributornya yang jelas. Selain itu bisa perhatikan detail produk yang baik, seperti cetakan gelas presisi, black top yang rapi bahkan hingga tulisan spesifikasi watt yang jelas. Harganya sendiri paling lebih mahal Rp 20 ribuan dari produk abal-abal. Tuh!
Penulis/Foto: Bil / Salim
Editor | : | Editor |
KOMENTAR