OTOMOTIFNET - Seting motor kenceng tak hanya fokus oprek mesin, tapi banyak peranti lain kudu diperhatikan. Salah satunya, part pendukung tunggangan enak saat melibas lintasan; sokbreker belakang.
Lho, kok? “Ya, percuma kalo mesin sadis, tapi daya gigit roda ke aspal gak ada. Karena traksi ban belakang, bukan hanya dipengaruhi kompon, tapi juga kerja suspensi,” ucap Benny Rachmawan, dedengkot Mitra2000 di Lodan Center, Lodan, Jakut.
Nah, di ajang road race atau drag kebanyakan pakai model adjuster rebound dan konvensional. Tapi keduanya pakai gas nitrogen sebagai isi dari sok itu sendiri.
Model Adjuster Rebound
“Kalau untuk road race lebih kompleks dan njelimet. Beda dengan drag, lebih butuh grip pada saat buka gas awal. Jadi sisi rebound-lah yang harus dilirik,” sambung Benny.
Kayak apa sih njelimetnya? “Kita harus pandai membaca medan/lintasan. Lebih banyak tikungan ke kiri atau kanan? Sehingga harus pertimbangkan soal rebound dan kompresi sok,” tambah pria yang pengalaman bikin motor road race ini.
Istilah kompresi sendiri yakni tekanan. Jadi ketika sok tertekan ke dalam dan bila setelan kompresi tepat, maka saat ngegas di tikungan, roda tidak akan bergeser. Sebaliknya jika setelan terlalu lembut, roda bakal melintir. Hal ini sama dengan kalau setelan sok terlalu keras.
Sedang rebound adalah proses baliknya sok. Kalau terlalu cepat berbalik, maka roda seakan terlempar. Namun bila terlalu lama, bisa mengakibatkan sliding ketika grip gas dipelintir secara mendadak.
“Sesuai kemajuan teknologi dan keinginan pasar, kini sudah ada beberapa produk dilengkapi adjuster rebound dan kompresi. Contoh YSS dan Daytona. Mulai lembut hingga paling keras. Kita pun bisa seting sesuai gaya balap dan bobot tubuh,” aku pria yang sukses menemukan setelan pas di Yamaha Mio Drag 300 cc nya.
Editor | : | Editor |
KOMENTAR