Jakarta - Kondisi penjualan mobil tahun ini terbilang sulit. Secara akumulasi year to date hingga Oktober 2015, penjualan mobil secara retail tercatat 846.950 unit.
Jumlah tersebut mendekati target penjualan mobil tahun ini yang ditetapkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebesar 950.000 unit.
Seperti diketahui Gaikindo telah beberapa kali merevisi target penjualan, awalnya adalah 1,2 juta unit, kemudian direvisi menjadi 1,1 juta unit dan berakhir pada target sebesar 950 ribu unit.
Hal ini tak terlepas belum stabilnya kondisi perekonomian yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. Sehingga terjadi tren penundaan pembelian mobil.
"Kondisi tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun ini pencapaian semester kedua memang lebih kecil dibandingkan pencapaian semester pertama," papar Imam Choeru Cahya, Kepala Departemen Pemasaran Kendaraan Penumpang dan Kendaraan Komersial Ringan Divisi Mitubishi Motors Corporation PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.
Melihat kondisi pasar saat ini, para APM pun telah belajar untuk menyeimbangkan supply dan demand. Caranya dengan mengatur run out produksi dan stok di dealer, sehingga penumpukan unit pada dealer tidak terlalu besar.
Mau tak mau, pabrikan juga harus melakukan revisi target penjualan. Menutup tahun ini, perwakilan dealer juga banyak melakukan sales activity yang dibuat masif. Tujuannya apalagi tentu untuk mendongkrak angka penjualan. "Biasanya, penjualan Desember memang menurun, namun kita ada event-event penjualan yang bisa meningkatkan pencapaian kita," tambah Imam.
Hal serupa juga dilakukan oleh jaringan Auto2000 selaku jaringan wiraniaga Toyota. Yakni dengan menggelar “Bursa Toyota Kita” (Burtok), yang menyediakan kesempatan bagi konsumen untuk melakukan barter mobil lama dengan mobil baru.
“Dalam kegiatan Burtok hasilnya cukup bagus. Hingga saat ini jumlah stok unit di Auto2000 tinggal 12 ribu unit dari seluruh jaringan Auto2000 seluruh Indonesia,” ungkap Agus Prayitno Wirawan, CEO Auto2000.
Masih menurut Agus, stok unit yang tersisa didominasi oleh Toyota Avanza disusul oleh Agya. “Hingga saat ini kita telah menjual 130 ribu unit, target kita 140 ribu unit. Toyota Avanza berkontribusi 45 persen dari penjualan Toyota nasional dengan penjualan rata-rata 5 ribu unit per bulan. Agya 3.500 unit sebulan, Kijang Innova 2 ribu unit sebulan dan Rush 1 ribu unit sebulan,” lanjut Agus, ketika ditemui pekan ini (14/12).
Tak hanya produsen asal Jepang, produsen asal Korea, Kia Mobil Indonesia (KMI) juga kurang puas dengan pencapaian penjualan tahun ini.
Jika melihat data, hingga Oktober Kia hanya mampu menjual sebanyak 2.251 unit, turun dibandingkan tahun lalu hingga mencapai 7.944.
"Untuk tahun ini kita tidak berharap banyak karena kondisinya seperti ini. Jika berharap seperti tahun lalu 8.936 sangat jauh. Tahun ini hanya sepertiganya saja," papar Rijal Mulyadi, General Manager Marketing PT KIA Mobil Indonesia.
Tahun 2016 Belum Jelas
Gaikindo menargetkan penjualan mobil tahun depan hanya akan lebih baik 5 sampai 10 persen. Itupun masih sebatas spekulasi yang belum pasti dapat tercapai, mengingat kondisi pasar tahun depan masih meragukan.
"Untuk tahun depan belum bisa memprediksi, namun sepertinya tidak akan turun dari tahun ini. Maunya sih meningkat," papar Intan Vidiasari, Head of MMC and MFTBC PR Departement PT KTB.
Sebagai langkah strategis, APM pun tengah menyiapkan penyegaran line up, yakni dengan meluncurkan varian-varian terbaru. "Untuk model baru Pajero Sport tahun depan, kira-kira kuartal pertama 2016," lanjut Intan.
Pun begitu dengan Toyota yang siap menjawab tantangan di segmen SUV, yakni mendatangkan Toyota Fortuner terbaru.
“Iya, Fortuner baru kabarnya akan hadir tahun 2016. Saya sih sudah coba di Thailand, tunggu saja kehadirannya tahun depan,” ungkap Agus Prayitno Wirawan.
Segmen LMPV dan LCGC masih jadi primadona tentunya. Merujuk data penjualan retail Gaikindo, penjualan segmen LMPV hingga bulan Oktober 2015 mencapai 240.382 unit. Sedangkan penjualan retail segmen LCGC hingga Oktober 2015 sebesar 134.120 unit (Detailnya lihat tabel).
Perang Diskon Berlanjut?
Target penjualan tahun ini yang telah direvisi menjadi 950 ribu sampai 1 juta pun akan sulit terealisasikan jika daya beli masyarakat belum menunjukan tren positif. Hal ini pun menjadi cerminan kondisi pasar mobil tahun depan.
Tidak menutup kemungkinan, para tenaga penjual akan berusaha mengejar target penjualan. Salah satu caranya dengan mengumbar diskon yang lebih besar. Alhasil tahun 2016 diprediksi perang diskon makin menggila.
Seperti diungkapkan, Presiden Direktur KMI, Hartanto Sukmono, dengan kondisi pasar yang bergerak lamban dan tidak adanya kompromi dari juara-juara volume maker dengan produksi yang tinggi, maka sesuatu hal yang tidak masuk akal bisa terjadi.
"Sekarang jualan mobil diskonnya bisa sampai puluhan persen. Seumur-umur tidak ada jualan mobil sampai puluhan persen dan sekarang benar-benar terjadi. Akibatnya tentu kompetisi semakin gila-gilaan," jelas Hartanto Sukmono.
Hal senada juga diutarakan Agus Prayitno Wirawan. “Diskon akan merangsang atau setidaknya menarik konsumen untuk membeli sebuah kendaraan. Besaran diskon tentunya disesuaikan mekanisme pasar. Berapa jumlahnya, tergantung wilayah dan demand-nya,” ungkapnya. • (otomotifnet.com)
Total Penjualan Retail Januari-Oktober 2015
Toyota 265,248
Daihatsu 137,172
Honda 134,826
Suzuki 101,715
Mitsubishi 97,029
Nissan 46,588
Isuzu 16,189
Mazda 7,881
Lainnya (Seperti: Jeep, Chrysler, Peugeot, Hino, KIA Renault, Audi dan lainnya) 40,302
Total 846,950
Total Penjualan Retail Segmen LMPV
Toyota Avanza: 103.187
Suzuki Ertiga: 26.969
Honda Mobilio: 39.235
Daihatsu Xenia: 28.325
Daihatsu Luxio: 31.794
Nissan Grand Livina: 7.649
Chevrolet Spin: 3.223
Total 240.382 unit
Total Penjualan Retail Segmen LCGC
Honda Brio: 25.023
Toyota Agya: 46.169
Daihatsu Ayla: 28.844
Suzuki Wagon R: 10.206
Nissan Datsun Go: 23.878
Total 134,120
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR