Jakarta - Kabar terbaru soal rencana PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) untuk melahirkan low MPV pada 2017 mendatang terus berhembus. Mobil ini siap diproduksi massal di Indonesia mulai Oktober 2017 mendatang.
Kepastian tersebut diutarakan Intan Vidiasari, Head of Mitsubishi Motors and Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corp Public Relations at PT KTB, yang mewakili Presiden Direktur KTB, Hasashi Ishimaki.
"Pabrik baru kita sepertinya bisa beroperasi lebih cepat. Selesai kira-kira tengah tahun ini. Baru kemudian April 2017 dipakai Pajero Sport dan pada Oktober 2017 kita mulai produksi small MPV," ungkap Intan.
Baca juga: Low MPV Mitsubishi Juga Bakal Diekspor
Pabrik Mitsubishi yang terletak di Greenland International Industri Center (GIIC), Deltamas, Cikarang, Jabar ini akan memproduksi dua model anyar Mitsubishi, yaitu All New Pajero dan Low MPV.
Untuk MPV baru itu pabrik tersebut akan bisa menghasilkan 80 ribu unit setahun. Komposisinya 60 ribu unit untuk dijual di dalam negeri dan 20 ribu unit lagi akan diekspor untuk pasar ASEAN.
Konsep desain terbaru Mitsubishi secara general yang mengusung konsep 'Dynamic Shield' pada Outlander Concept-S, Concept-XR PHEV II, dan mobil produksi massal New Outlander dan New Pajero Sport, maka kemungkinan low MPV menggunakan wajah yang mirip-mirip.
"Ya rendering OTOMOTIFNET mirip-mirip lah. Tapi pastinya wajah Dynamic Shield sudah kita terapkan pada small MPV tersebut," tambah Intan lagi.
Baca juga: Membayangkan Sosok Low MPV Mitsubishi
Wajah beraksen huruf X yang mengesankan ketangguhan dan performa, dengan desain serba melancip yang agresif, dipertegas dengan desain lampu yang tajam bakal menjadi bahasa desainnya. Aliran udara besar namun sebagai mobil keluarga, maka diprediksi nuansa elegan melalui permainan aksen krom juga bakal disodorkan.
Sementara bagian belakang, meskipun sama sekali belum terlihat wujudnya, diprediksi akan mengusung konsep sporty dari desain crossover Mitsubishi semisal Outlander Sport, atap melandai kebelakang, dengan gaya desain yang tidak 'boxy' agar tidak monoton.
| Editor | : | Bagja |
KOMENTAR