OTOMOTIFNET - Kiprah Toyota di kancah balap nasional bisa dibilang cukup terbatas. Kejurnas slalom, kejurnas speed off-road dan balap turing menjadi kompetisi yang sering dilakoni Toyota.
Bahkan, slalom menjadi kompetisi yang paling mudah untuk menjaring bakat-bakat muda bagi Toyota. Musim, Toyota Team Indonesia (TTI) tidak mengganti komposisi skuat demi kembali mendulang prestasi di kejurnas slalom 2016.
Saat ditemui di sela-sela kejurnas slalom seri 1 di Malang (5/3) lalu, Memet Djumhana selaku Manajer TTI menyampaikan beberapa cerita mengenai rencana balap TTI di musim 2016. Ia mengakatakan kalau slalom masih menjadi agenda wajib dan tahunan untuk TTI berkompetisi di kejuaraan nasional.
“Kami tidak mengganti peslalom-peslalom kami yang masih muda dan berbakat. Dengan skuat kami musim ini, saya yakin bisa kembali meraih kemenangan. Kalau nanti ada yang sudah merasa tidak mampu atau ada yang bandel baru kami ganti dengan wajah baru,” ungkap Memet Djumhana.
Tak pelak pertanyaan pun merambah ke kejurnas speed off-road. Musim 2015 lalu, TTI berlomba di kelas FFA diesel atau G.5. Dengan membesut Toyota Hilux , TTI tidak full tampil berlomba semusim karena masalah mesin dan regulasi yang menghambat laju mereka.
Lalu bagaimana dengan balap turing? Sampai musim ini, Toyota tidak berstatus sebagai tim pabrikan namun ada tim yang berkompetisi menggunakan Toyota Yaris.
“Kami juga berencana untuk ikut serta di kejurnas balap turing musim ini, kan biasanya cuma memasok mobil saja untuk beberapa tim. Nantinya kami (red-TTI) akan turun dengaa jatah wildcard di beberapa seri musim ini,” imbuh Memet Djumhana.
OTOMOTIFNET sempat curiga jika pembalap yang akan ikut dalam balap turing berasal dari peslalom TTI. “Soal pembalap, kami belum bisa buka dulu nanti kalau sudah pasti akan kami umumkan. Hal yang pasti bukan dari ajang slalom tentu pembalapnya, beda lagi, lebih jago. Hehehe,” imbuh Memet. (otomotifnet.com)
| Editor | : | DAB |
KOMENTAR