Argentina – Pada perayaan podium reli Argentina, Minggu (24/4), Hayden Paddon yang mencatat sejarah sebagai pereli asal Selandia Baru pertama menang di WRC, tidak mengibarkan bendera nasional negaranya. Ini alasannya.
Setelah mengamankan kemenangan pertamanya di WRC pada putaran keempat di Argentina, Hayden Paddon dan co-driver John Kennard pun menuju pangung kemenangan mengendarai mobil Hyundai i20 generasi baru.
Alih-alih menggunakan bendera Selandia Baru di bagian depan mobilnya untuk foto perayaan, Paddon menggantungkan bendera pakis perak warna hitam dan putih pada kap mobil Hyundai-nya.
Hayden Paddon mengibarkan bendera warna hitam dengan gambar daun pakis berwarna putih. Bukan bendera Selandia Baru yang berwarna biru dengan bendera Britania Raya di kiri atas dan empat bintang merah bersalut putih di bagian kanan.
Ia bukanlah atlet pertama yang menggunakan bendera pakis perak, ketimbang bendera nasional, setelah memenangkan gelar besar, dan mungkin tidak akan menjadi yang terakhir.
Sebelumnya, Paddon telah memiliki masalah dengan bendera Australia yang digunakan selama upacara podium.
Pada akun facebooknya, sekitar Februari lalu, ia memposting mengenai kekeliruan dalam penggunaan bendera negaranya yang mirip dengan tetangganya Australia (hanya beda bintang).
Menurutnya, sebuah bendera baru akan memberikan negaranya identitas yang jelas di seluruh dunia.
Memang sempat ada perdebatan untuk mengganti bendera nasional negeri Kiwi itu dengan motif pakis perak berlatar belakang hitam.
Paddon sendiri pendukung bendera Selandia Baru sebelum publik memutuskan untuk tetap menggunakan bendera Selandia Baru pada Maret lalu.
Hayden Paddon (29 tahun) menjadi orang Selandia Baru yang menang dalam sejarah WRC yang sudah berlangsung selama 43 tahun. (otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR