Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Klarifikasi Kemenpora Soal Batalnya MotoGP Indonesia 2017

DAB - Jumat, 15 Juli 2016 | 13:31 WIB

OTOMOTIFNET - Dalam beberapa hari terakhir ini sedang hangat kabar mengenai batalnya MotoGP Indonesia di tahun 2017. Sirkuit Sentul sebagai satu-satunya sirkuit Internasional di Indonesia dinilai tidak sesuai dengan standar homologasi FIM. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun memberikan klarifikasi dan beberapa penjelasan mengenai batalnya MotoGP Indonesia 2017

Dalam klarifikasi tersebut dinyatakan kalau Kemenpora sudah menyetujui kala sirkuit Sentul sebagai lokasi MotoGP Indonesia tahun 2017. Namun dalam pendanaan dan renovasi, pemerintah tidak terlibat dan PT Sarana Sirkuitindo Utama selaku pemili sirkuit Sentul harus mencari sponsor sendiri. 

Tidak dikirimnya masterplan renovasi sirkuit Sentul pun menjadi alasan batalnya MotoGP Indonesia tahun depan. Namun, Dorna masih menunggu kabar baik dari rencana pembangunan sirkuit di Sumatera Selatan agar MotoGP bisa berhasil digelar di Indonesia di tahun 2018 atau 2019.

Inilah butir-butir klarifikasi dari Kemenpora;

1. Sama sekali tidak ada maksud dari Kemenpora untuk menghalangi atau memperlambat penetapan sirkuit Sentul untuk penyelenggaraan MotoGP tahun 2017, 2018 dan 2019, karena Menpora pada tanggal 19 April 2016 melalui surat No. 963/Menpora/IV/2016 perihal progress report penyelenggaraan MotoGP 2017 sudah mengirimkan surat kepada Presiden Republik Indonesia. Dalam butir 4 surat tersebut dinyatakan, bahwa … sebagai konsekuensinya, kami merencanakan penggunaan sirkuit Sentul bagi penyelenggaraan MotoGP 2017 dengan persyaratan sama sekali tidak menggunakan APBN untuk persiapan pembangunan/renovasi fisik sirkuit Sentul dan sekitarnya. Dan bahkan di butir 6 juga disebutkan, … agar penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Sentul lebih efektif, kami juga mempertimbangkan sekiranya dimungkinkan penyelenggaraan  MotoGP itu juga tidak hanya untuk tahun 2017, tetapi juga tahun 2018 dan 2019 dengan konsekuensi commitment fee berikutnya sebesar 8 juta Euro untuk tahun  2018 dan  sebesar 8,4 juta Euro untuk tahun  2019. 

2.  Surat tersebut memang tidak ditembuskan kepada pimpinan PT Sarana Sirkuitindo Utama, namun demikian pada tanggal 22 April 2016 diberikan salinannya kepada PT Sarana Sirkuitindo Utama dengan harapan, agar PT Sarana Sirkuitindo Utama mengetahui tingkat kemajuan proses pengambilan keputusan di pemerintahan dan juga untuk menunjukkan keseriusan Kemenpora bahwa sirkuit Sentul memang diusulkan dan bahkan dilaporkan kepada Presiden Jokowi. 

3.  Kemudian pada tanggal 27 Mei 2016, Kemenpora melalui Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga juga mengirimkan surat  No. 1463/D.IV/2016 kepada Direktur Utama PT Sarana Sirkuitindo Utama perihal rencana penyelenggaraan MotoGP. Surat tersebut pada intinya menyebutkan: a. Menpora sudah mengirimkan surat kepada Presiden RI tentang rencana penyelenggaraan MotoGP tahun 2017 di Sentul; b. Kemenpora sudah melakukan koordinasi dengan IMI; c. Kemenpora pada tanggal 3 Mei 2016 telah menghadiri rapat koordinasi di Setneg dengan beberapa instansi terkait dengan rencana penyelenggaraan MotoGP di Sentul; d. Sebagai tindak lanjut rapat di Setneg, Kemenpora meminta PT Sarana Sirkuitindo Utama untuk mengirimkan pernyataan tertulis dari PT Sarana Sirkuitindo Utama bahwa PT Sarana Sirkuitindo Utama akan membangun / merenovasi sirkuit Sentul dengan anggarannya sendiri tanpa APBN, dokumen ringkasan eksekutif manfaat MotoGP di Indonesia, dan rancangan Nota Kesepahaman Kemenpora, Kempar  dan PT Sarana Sirkuitindo Utama tentang penyelenggaraan MotoGP. 

4.  Sesungguhnya dari dua surat Kemenpora (baik kepada Presiden RI maupun kepada PT Sarana Sirkuitindo Utama) pihak PT Sarana Sirkuitindo Utama sudah harus menyadari, bahwa PT Sarana Sirkuitindo Utama sudah diakui oleh pemerintah untuk menjadi tempat penyelenggaraan MotoGP 2017, 2018 dan 2019. Sehingga PT Sarana Sirkuitindo Utama sesungguhnya sudah bisa berkomunikasi lebih intens dengan Dorna Sports. Namun faktanya, PT Sarana Sirkuitindo Utama dalam pengakuannya mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan Dorna Sports, karena harus didahului dengan surat dari Kemenpora. 

5.  Ketiga permintaan tersebut sudah dipenuhi oleh PT Sarana Sirkuitindo Utama pada awal bulan Juni 2016. Dan bahkan Kemenpora harus menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT Sarana Sirkuitindo Utama, karena pada tanggal 30 Juni 2016, PT Sarana Sirkuitindo Utama menyanggupi soal akan menanggung biaya commitment fee sebesar  7 juta Euro untuk tahun 2017, sebesar  8 juta Euro untuk tahun  2018 dan  sebesar 8,4 juta Euro untuk tahun  2019. Ini suatu kontribusi dari PT Sarana Sirkuitindo Utama yang sangat layak diapresiasi. 

6.   Kemenpora semula akan mengirimkan surat pada akhir Mei 2016, namun kemudian pada tanggal 24 Mei 2016 ada surat  No.  B-29/MENKO/2016 dari Menko PMK yang ditujukan kepada Presiden RI yang intinya antara lain menyebutkan bahwa penyelenggaraan MotoGP di Indonesia lebih tepat sebagai kegiatan bisnis, sehingga pihak swasta lebih berperan. Lebih lanjut juga disebutkan, bahwa pemerintah dapat memberikan dukungan dengan memfasilitasi perijinan, pelayanan (imigrasi dan bea cukai)  dan mendorong partisipasi BUMN. Dan kemudian surat berikutnya datang dari Mensesneg tertanggal 15 Juni 2016 yang pada intinya agar rencana penyelenggaraan MotoGP di Indonesia agar dipersiapkan lebih komprehensif. Itulah sebabnya, Menpora baru mengirimkan surat kepada Dorna Sports per tanggal 1 Juli 2016, dengan demikian tidak ada alasan tertentu yang disengaja untuk mengulur-ulur waktu. 

7.  Merujuk pada surat jawaban Dorna Sports, sama sekali tidak menyebutkan bahwa surat Pemerintah Indonesia itu terlambat, selain hanya menyebutkan adanya persoalan tentang Masterplan yang belum dikirim dari PT Sarana Sirkuitindo Utama dan juga tentang harapan pada Palembang dengan catatan harus segera mengirimkan Masterplan-nya. (otomotifnet.com)

Editor : DAB

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa