Jakarta- Kehadiran duet maut terbaru di segmen mobil murah tujuh penumpang, Calya-Sigra mulai menghajar segmen yang memiliki rentan harga antara Rp 100 sampai Rp 150 juta, seperti LMVP bekas Avanza-Xenia, Ertiga, Mobilio dan juga Grand Livina.
Bukan itu saja, pastinya juga menggencet mobil LCGC tujuh penumpang selevelnya yang sudah hadir terlebih dahulu di Indonesia, Datsun GO+ Panca.
Dilihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Datsun GO+ Panca bulan Agustus mengalami penurunan dari bulan sebelumnya, dari 1.600 unit menjadi hanya 1.364 unit.
Jumlah penjualan Datsun GO+ Panca ini berbeda jauh dengan penjualan Toyota Calya, sebesar 9.241 unit dan Daihatsu Sigra sebesar 5.734 unit. Bahkan, kedua mobil besutan Toyota Astra Motor (TAM) dan Astra Daihatsu Motor ini bertengger di lima besar mobil terlaris Agustus 2016.
Namun hal ini wajar mengingat Datsun GO+ Panca sudah dirilis dua tahun silam sementara Calsig merupakan pendatang baru yang diracik dengan mempertimbangkan kebutuhan terkini dari konsumen dan kelemahan rival. Ditambah, mereka menyerang dengan 15 varian.
Menghadapi situasi ini, Head of Datsun Indonesia, Indriani Hadiwidjaja sudah memprediksinya.
"Penjualan Agustus memang mengalami penurunan, kita sudah prediksi pasti ada dampak dari pemain baru (Calya-Sigra) di pasar LCGC. Tapi kami yakin ke depannya akan pulih kembali," jelas Indriani saat berbincang dengan OTOMOTIFNET, Rabu (14/9).
Dengan adanya penurunan penjualan ini, Indri mengatakan akan terus meningkatkan pelayanannya terhadap pelanggan guna kembali meningkatkan penjualan dan salah satunya melalui program penjualan yang menarik dan meningkatkan jaringan penjualan serta pelayanan aftersales Datsun.
"Dengan hal tersbeut diharapkan akan membawa pengaruh positif terhadap penjualan kita," pungkasnya.
| Editor | : | Arief Aszhari |
KOMENTAR