Makanya, TOP 1 menciptakan sistem untuk memproses base oil-nya, yakni Syngen.
Terdiri dari 5 teknologi, yaitu Extra High Purity base oil yang berguna untuk mendapatkan base oil yang paling murni.
Kedua adalah Extra High Resistance, yang berfungsi memberikan perlawanan yang terbaik dari oksidasi.
Lalu Extra Low Volatility untuk menekan konsumsi bahan bakar lebih rendah.
Keempat adalah Extra High Viscosity Index, ini berfungsi memastikan viskositas oli tetap terjaga baik di suhu rendah ataupun tinggi.
Terakhir tidak mengandung polymer, yang biasanya justru bisa menurunkan kinerja mesin keseluruhan.
Rahasia Cocok Dengan Indonesia
Tak hanya dari minyak dasar yang terbaik. Oli TOP 1 punya rahasia supaya cocok untuk teknologi mesin terkini, sekaligus kondisi cuaca tropis Indonesia.
Makanya, aditif oli TOP 1 dipilih supaya sanggup menjaga performa mesin tetap ideal di kondisi lalu-lintas Indonesia, yang cenderung stop and go alias banyak macet.
Oli TOP 1 ada teknologi Mo3, yaitu aditif molytrimer yang berfungsi sebagai viscosity modifier.
Teknologi ini berfungsi memastikan pelumas dapat langsung bersirkulasi di mesin.
“Sebab kerja mesin paling berat sebenarnya pada saat starter awal. Di situ lah metal antar-bagian mesin bergesekan, namun oli setelah mesin diam lama dan belum sempat bersirkulasi,” papar Karen Potikyan, Director of Operation & Logistic, TOP 1 Manufacturing Division.
Teknologi ini juga berfungsi menjaga kualitas oli TOP 1 selalu sama, sejak diisi sampai selesai periode penggantiannya.
“Karena terdapat lapisan film yang akan melapis dinding silinder, untuk meminimalisir friksi antar-bagian mesin, juga menjaga performa pelumas selalu ideal di suhu tropis Indonesia yang cenderung panas,” sambung Karen.
Editor | : | Advertorial |
KOMENTAR