Amerika - Selain berkunjung ke pabrik Solar Gard di Saint-Gobain, OTOMOTIF juga menghampiri booth-nya di gelaran SEMA Show 2016. Berlokasi di North hall, produk asal Amerika ini memajang produk-produk terbarunya.
Seperti kaca film LX 70 yang bulan Agustus 2016 lalu sudah diluncurkan di Indonesia. Mengusung teknologi complex sputtered stack yang menghasilkan penolakan panas secara maksimal.
Lalu ada seri baru Ultra Performance Plus 80. Kali ini teknologi yang diandalkan adalah Nano-ceramic technology dengan high infrared dan ultraviolet rejection. “Cara kerjanya sedikit beda, kalau LX 70 menolak panas dengan cara memantulkan panas. Pada seri Ultra Performance Plus 80, panas yang ada diserap oleh kaca film ini,” terang Kendall Combs, Global Marketing Director Saint- Gobain untuk merek Solar Gard.
Hal ini dibuktikan Kendall dengan menggunakan alat peraga yang ada di booth. Ada kaca dengan 3 bagian terpisah yang terdapat tiga buah lampu di dalamnya. Bagian atas tanpa dilapis kaca film. Bagian tengah menggunakan kaca film Ultra Performance Plus 80 dan paling bawah pakai seri LX 70.
Saat lampu dinyalakan, jika tangan diletakkan di kaca paling atas, panas masih terasa. Saat digeser ke kaca tengah, tangan tidak terasa panas. Hasil maksimal terasa pada kaca dengan pelapis LX 70, yang paling sedikit meneruskan panas ke tangan. Rasanya masih lebih dingin dibandingkan kaca ke dua.
Digelaran ini Solar Gard juga memamerkan Clearshield Pro, kaca film yang digunakan sebagai pelindung bodi. “Pelapis ini bisa saja diaplikasikan ke seluruh bodi, berguna untuk melindungi bodi dari goresan. Namun tak bisa dipakai untuk permukaan kaca,” jelas Kendall lagi. Pemasangannya mudah, tinggal ditempel ke bagian bodi mobil yang diinginkan. Sama seperti memasang kaca film.
Selain kaca film dan pelapis bodi, Solar Gard juga memperkenalkan alat pemotong kaca film dengan menggunakan komputer dan mesin cutting. Namanya Computer Cut. Tujuannya agar mekanik yang memasang kaca film bisa cepat dan efisien. Enggak perlu repot- repot lagi mengukur dan tidak membuang banyak sisa potongan.
Sebab komputer sudah punya data dimensi bodi dari semua kendaraan yang beredar di dunia. Setelah menentukan mau dipasang di mobil apa, nanti mesin cutting akan langsung memotong sesuai bentuk masing-masing bidang.
“Cara ini selain bikin proses pemotongan lebih presisi, juga meminimalkan bahan terbuang,” sambung Kendall lagi. Jadi lebih hemat. • Pilot/otomotifnet.com
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR